JAKARTA, LAMPUNG NEWSPAPER - Di sebuah ballroom Hotel Aston Priority, Simatupang, Jakarta, Jumat malam 29 November lalu, tepuk tangan meriah pecah ketika nama Hermansyah Romadhona disebut sebagai Inspiring Visionary Profesional Winner 2025 dalam ajang The Great Champions of Asia Award 2025. Sosok itu melangkah pelan ke atas panggung—terlihat menahan haru—sebelum menerima penghargaan yang baru lima bulan lalu tak pernah ia bayangkan.
Hermansyah, seorang AI Content Creator dan Trainer Digital asal Indonesia, menjadi salah satu figur muda yang mendapat sorotan karena kiprahnya dalam mengedukasi publik soal pemanfaatan kecerdasan buatan.
Melalui komunitas yang ia bangun, Ngontenpakeai.id, ia menjangkau ribuan orang—UMKM, mahasiswa, hingga pekerja kreatif—yang ingin memahami AI bukan sebagai ancaman, tetapi sebagai alat untuk tumbuh.
“Terima kasih untuk keluarga yang terus memberi dukungan, dan untuk tim Ngontenpakeai.id yang berjuang bersama sejak hari pertama,” ujarnya di sela seremoni. Suaranya bergetar, namun matanya berbinar.
“Penghargaan ini adalah amanah besar. Kami ingin terus menghadirkan karya nyata yang bermanfaat bagi Indonesia, bahkan lebih luas lagi,” tambahnya.
Membangun Rumah Belajar dari Ruang Online
Perjalanan Hermansyah tidak dimulai dari panggung megah, melainkan dari grup-grup WhatsApp kecil. Di sana ia mengajar para pemula—banyak di antaranya pelaku UMKM—cara membuat konten promosi, materi publikasi marketing, hingga visual kreatif dengan bantuan AI. Ketika antusiasme meningkat, ia membuka sesi webinar Zoom, disusul kelas luring di berbagai kota.
Dalam waktu singkat, lebih dari 2.000 peserta pemula merasakan manfaat pelatihannya. Di Instagram, konten-kontennya tentang tips AI disimak lebih dari 30 ribu pengikut aktif, yang sebagian besar datang secara organik—tanpa iklan, tanpa sensasi.
Hermansyah tidak hanya mengajar cara memakai AI; ia mengajarkan cara berpikir di era digital. “AI tidak menggantikan manusia,” tegasnya berulang-ulang. “Tapi manusia yang tidak memanfaatkan AI akan tertinggal.”
Penghargaan, Pengakuan, dan Tanggung Jawab Baru
The Great Champions of Asia Award 2025—yang digagas Indonesian Award Magazine bersama Asia Media Award—menilai kontribusi Hermansyah sebagai upaya penting meningkatkan literasi digital di kawasan Asia. Penghargaan itu diberikan pada mereka yang dinilai membawa dampak nyata dalam perkembangan teknologi dan kreativitas kontemporer.
Di tengah sorotan lampu, Hermansyah menyampaikan pesan yang terasa lebih seperti undangan untuk bergerak bersama dibanding pernyataan kemenangan.
“Jangan takut dengan transformasi digital. Kita harus mau belajar, mau mencoba, dan siap berkembang. Kalau tidak mulai sekarang, kita akan tertinggal,” katanya.
Ucapan itu mungkin sederhana, tetapi di tangan Hermansyah, menjadi semacam mantra yang membangkitkan keberanian banyak orang. Malam itu, penghargaan diserahkan kepadanya—tetapi perubahan yang ia mulai telah menyentuh jauh lebih banyak orang daripada yang tampak di atas panggung.
Dan dari sebuah komunitas kecil bernama Ngontenpakeai.id, Hermansyah kini berdiri sebagai salah satu wajah baru edukasi AI di Indonesia; figur yang menempatkan kecerdasan buatan bukan sebagai mesin yang menakutkan, melainkan sebagai alat untuk membuka masa depan.