Dengan jumlah hampir Rp2,9 miliar, sorotan publik kini mengarah pada Dinas Pangan Kota Bandar Lampung: apakah dana sebesar itu benar-benar akan dikelola untuk mendukung ketahanan pangan, atau justru habis untuk kebutuhan birokrasi yang tidak dirasakan langsung manfaatnya oleh warga.(*)