Tak Dilibatkan Kegiatan Organisasi, Istri Wakil Wali Kota Metro Mundur Dari Jabatan Pengurus Dekranasda

Selasa 12-08-2025,20:51 WIB
Reporter : Muhammad Richardo
Editor : Rio Aldipo

METRO.LAMPUNGNEWSPAPER.COM--Surat resmi pengunduran diri Wakil Ketua Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Kota Metro beredar luas di kalangan pejabat daerah dan menimbulkan pertanyaan publik. Ada apa di balik hal tersebut?

Pasalnya, dalam selembar surat tertanggal 11 Agustus 2025, yang ditandatangani langsung oleh istri dari Wakil Wali Kota Metro, M.Rafieq Adi Pradana, yang tak lain adalah Wakil Ketua Dekranasda Kota Metro, Nidia Irine Sari Rafieq, menyebutkan bahwa pengunduran dirinya itu bukan disebabkan kegiatan Dekranasda, tapi dikarenakan alasan bahwa dia tidak pernah dilibatkan dalam kegiatan organisasi.

"Selama menjalankan tugas dan tanggung jawab saya sebagai Wakil Ketua, saya merasa tidak pernah dilibatkan dalam kegiatan-kegiatan yang diselenggarakan oleh Dekranasda, meskipun telah diberikan amanah untuk posisi tersebut, saya merasa tidak dapat memberikan kontribusi yang maksimal karena kurangnya partisipasi dan komunikasi terkait kegiatan yang ada.

"Oleh karena itu, saya merasa bahwa pengunduran diri ini adalah keputusan yang tepat agar dapat memberikan ruang bagi pengurus lain yang lebih aktif dalam menjalankan organisasi ini," tulis Nidia, dikutip dari Surat Pengunduran Diri yang beredar.

Surat pengunduran diiri itu tidak hanya ditujukan kepada pengurus Dekranasda Kota Metro, tapi juga ditembuskan langsung ke Ketua Dekranasda Provinsi Lampung. 

Langkah itu membuat isi surat cepat menjadi bahan pembicaraan di berbagai lapisan masyarakat, khususnya mereka yang kerap terkait dengan kegiatan Dekranasda. Seolah ada asumsi bahwa selama ini, keberadaan Nidia Irine Sari Rafieq sebagai Wakil Ketua Dekranasda Kota Metro tidak dianggap.

Penyampaian Surat Pengunduran Diri Wakil Ketua Dekranasda Kota Metro yang ditembuskan ke tingkat Provinsi, dianggap sebagian sinyal bahwa hal itu bukan lagi sebatas urusan internal organisasi. 

Langkah Nidia itu justru menimbulkan tanda tanya, bahwa apakah hal ini merupakan bentuk protes darinya terhadap pola komunikasi organisasi di tubuh Dekranasda Kota Metro, atau dampak dari sesuatu bernuansa konflik internal yang sifatnya lebih luas?

Tidak ada keterangan resmi dari pihak Dekranasda Kota Metro terkait isi surat ini atau motif di balik mundurnya wakil ketua organisasi. Akan tetapi, keberadaan dokumen tersebut saat ini menggiring asumsi negatif publik, terkait adanya dugaan kesenjangan dalam hubungan internal antara pengurus dan arah kebijakan organisasi.

Keputusan Nidia yang tersurat dalam Surat Pengunduran Diri itu terlihat formal, akan tetapi di baliknya mungkin menyimpan sejumlah cerita atau penyebab yang belum terungkap. Ada apa?

Kategori :