Kepala SMKN 1 Metro Tegaskan Tidak Ada Paksaan Penjualan Air Mineral Saat MPLS, Keuntungan Untuk Kemanusiaan

Kamis 07-08-2025,21:30 WIB
Reporter : Muhammad Richardo
Editor : Rio Aldipo

METRO.LAMPUNGNEWSPAPER.COM--Sekolah Menengah Kejuruan Negeri (SMKN) 1 Metro memberikan klarifikasinya terkait pemberitaan salah satu media online yang menyebutkan adanya pemaksaan pembelian air mineral seharga Rp10.000 kepada siswa baru, selama Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS), 3 Agustus 2025.

Dalam keterangan persnya, pihak sekolah menegaskan bahwa kegiatan tersebut bersifat sukarela dan hasil penjualan dialokasikan untuk bantuan kemanusiaan Palestina.  

Pemberitaan sebelumnya pihak SMKN 1 Metro, di tuduh bahwa sekitar 300 siswa 'dipaksa' membeli air mineral bergambar SMKN 1 Metro. 

Pernyataan Ketua AJOL Kota Metro Antoni Gunawan, yang menyayangkan sekolah dijadikan tempat mencari keuntungan, diduga menjual air mineral kemasan, dengan harga tidak wajar, dan ketiadaan izin edar produk.

BACA JUGA:Jalan Pattimura Rusak Berat, Ketua DPRD Kota Metro Desak Pemprov dan Pemkot Perbaiki

BACA JUGA:15 Kali Beraksi di Kota Metro, Dua Pencuri Motor Bersenjata Api Ditangkap Polisi

Menanggapi persoalan tersebut, Kepala SMKN 1 Metro, Fahrisya memberikan klarifikasi dan menjelaskan bahwa itu merupakan kegiatan MPLS berorientasi edukasi, bukan komersial. Kegiatan MPLS yang berlangsung pada tanggal 14 hingga 16 Juli 2025 itu, difokuskan pada pengenalan lingkungan sekolah dan dijalankan oleh guru serta OSIS.  

Penyediaan air mineral merupakan bagian dari program kewirausahaan OSIS, bukan kebijakan sekolah, dan merupakan prinsip sukarela dan transparansi, dilakukan oleh 30 persen dari 540 siswa yang membeli air mineral.

Tidak ada sanksi bagi yang tidak berpartisipasi.  

Harga air kemasan yang dijual seharga Rp10.000 mencakup biaya produksi dan logistik, dengan keuntungan penuh disalurkan untuk bantuan Palestina.  

Sementara bantahan atas tuduhan izin edar. Produk air mineral tidak termasuk kategori Air Minum Dalam Kemasan (AMDK) komersial, melainkan kegiatan pembelajaran siswa. Kegiatan itu juga merupakan inisiatif OSIS SMKN 1 Metro.

"Ini murni inisiatif dari OSIS untuk melatih jiwa wirausaha sekaligus beramal. Kami sedih jika dipolitisasi. Kegiatan inj juga tidak ada paksaan, tetapi ada yang mengeluhkan harga dinilai terlalu tinggi."

Sekolah juga menegaskan komitmennya terhadap prinsip nirlaba dalam kegiatan siswa, dan berharap AJOL Kota Metro melakukan verifikasi sebelum menyampaikan tuduhan.  

Kepala SMKN 1 Metro meminta Ruang Info News untuk memuat klarifikasi ini secara proporsional. Menghindari pemberitaan yang berpotensi merusak reputasi institusi pendidikan.  

"Kami terbuka untuk dialog dengan semua pihak, termasuk AJOL, demi transparansi dan kemajuan pendidikan di Metro," tegas Fahrisya

Kategori :