Wagub Lampung Buka Festival Krakatau 2025, Usung Tema 'Nemui Nyimah'

Minggu 06-07-2025,20:14 WIB
Reporter : Nopri
Editor : Rio Aldipo

LAMPUNGNEWSPAPER.COM--Festival Krakatau (K-Fest) ke-34 Tahun 2025 resmi dibuka dengan meriah. Pembukaan Festival dilakukan oleh Wakil Gubernur (Wagub) Lampung Jihan Nurlela bersama Sekretaris Deputi Bidang Pengembangan Penyelenggaraan Kegiatan Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Republik Indonesia Nova Arisne.

Selain itu turut mendampingi, Wagub Lampung, Ketua TP-PKK Provinsi Lampung Purnawa Wulan Sari Mirza dan Sekretaris Daerah Provinsi (Sekdaprov) Lampung Marindo Kurniawan, di Lapangan Korpri, Komplek Kantor Gubernur Lampung, Sabtu (5/7/2025).

Acara tersebut dihadiri juga oleh unsur Forkopimda dan pejabat terkait serta Ketua Dharma Wanita Persatuan (DWP) Provinsi Lampung Agnesia Bulan Marindo.

Festival tahunan ini mengangkat tema “Nemui Nyimah”, yang mencerminkan sikap ramah, terbuka, dan rendah hati masyarakat Lampung dalam menyambut tamu serta merayakan keberagaman.

BACA JUGA:Bayi Mungil Yang Ditemukan di Teras Warung Itu Diberi Hana Aisyah Qaisarah Oleh Wagub Lampung

BACA JUGA:Wagub Jihan: Stunting Musuh Bersama

Pembukaan K-Fest dimeriahkan oleh Mask Street Carnival, karnaval budaya yang menampilkan kekayaan tradisi daerah dari berbagai kabupaten/kota di Lampung. 

Parade tersebut mengangkat inspirasi dari keluhuran budaya penutup wajah khas Lampung, seperti sekura dari Lampung Barat, tuping dari Lampung Selatan, serta adat nyubuk manjau yang sarat nilai estetika dan filosofi.

Wagub Jihan Nurlela mengatakan festival ini bukan sekadar acara tahunan, melainkan sebuah momentum penting yang merefleksikan identitas, semangat, dan harapan masyarakat Lampung untuk masa depan.

“Hari ini lebih dari sekadar festival. Ini adalah perayaan jati diri kita sebagai masyarakat Lampung yang menjunjung tinggi budaya, menghargai keragaman, dan selalu terbuka menyambut siapa pun yang datang,” ujarnya.

Wagub Jihan menjelaskan bahwa tema “Nemui Nyimah” yang diangkat tahun ini tidak dipilih secara kebetulan, melainkan mewakili filosofi hidup masyarakat Lampung yang sangat relevan dalam konteks pembangunan pariwisata masa kini—yaitu sikap rendah hati, inklusif, dan terbuka terhadap perubahan.

“Nemui Nyimah bukan hanya ungkapan adat. Ia adalah cermin dari karakter masyarakat kita yang ramah, penuh toleransi, dan siap bersanding dengan kemajuan zaman tanpa kehilangan akar budaya,” tegasnya.

Lebih lanjut, Wagub Jihan juga menyampaikan bahwa Festival Krakatau merupakan ajang penting untuk menunjukkan bahwa Lampung memiliki daya saing pariwisata yang kuat. 

Ia menuturkan bahwa di tengah gempuran festival dan event budaya dari berbagai provinsi lain, Krakatau Festival tetap bertahan bahkan berkembang hingga memasuki usia ke-34 tahun.

“Ini adalah bukti bahwa kita memiliki konsistensi, dedikasi, dan semangat yang tak pernah pudar dalam melestarikan dan mengangkat budaya kita sendiri. Festival Krakatau bukan hanya eksis, tapi terus memberi dampak nyata baik secara sosial, budaya, maupun ekonomi,” ungkapnya.

Kategori :