Kunker ke Lampura, Gubernur Lampung Launching Program Desaku Maju di Desa Wonomarto

Selasa 03-06-2025,19:52 WIB
Reporter : Pranki Saputra
Editor : Rio Aldipo

LAMPUNGNEWSPAPER.COM--Gubernur Lampung Rahmat Mirzani Djausal (RMD) melakukan kunjungan kerja ke Kabupaten Lampung Utara dalam rangka launching program unggulan “Desaku Maju” di Desa Wonomarto, Kecamatan Kotabumi Utara.

Kunjungan ini menandai dimulainya salah satu inisiatif besar dalam percepatan pembangunan dan pemberdayaan masyarakat desa di Provinsi Lampung.

Sebelum bertolak ke Desa Wonomarto, Gubernur Lampung beserta rombongan terlebih dahulu singgah di Rumah Dinas Jabatan Bupati Lampung Utara. Dalam suasana hangat penuh keakraban, berlangsung sesi coffee morning antara Gubernur dan Bupati Lampung Utara, H. Hamartoni Ahadis. 

Pada kesempatan tersebut, Gubernur Lampung menyampaikan arahan strategis untuk terus mendorong percepatan dan pemerataan pembangunan di Bumi Ragem Tunas Lampung, khususnya di sektor perdesaan. 

BACA JUGA:Konsistensi Berbuah Prestasi, Lampung Utara Kembali Sandang Opini WTP

BACA JUGA:Ketersediaan Pupuk dan Benih Unggul Sukseskan Swasembada Pangan Nasional

Arahan itu mendapat sambutan positif dari Bupati yang menyatakan kesiapan jajaran Pemkab untuk menjalankan program-program prioritas secara kolaboratif dan berkelanjutan.

Desa Wonomarto sendiri menjadi salah satu dari empat desa percontohan program “Desaku Maju” di Provinsi Lampung. Tiga desa lainnya adalah Desa Sungai Damai (Lampung Timur), Desa Papan Rejo (Pringsewu), dan Desa Suka Damai (Lampung Selatan).

Program ini merupakan bagian dari strategi besar pembangunan nasional yang berfokus pada penguatan desa sebagai fondasi menuju Indonesia Emas 2045.

Gubernur dalam sambutannya menjelaskan bahwa di Desa Wonomarto telah dialokasikan anggaran sekitar Rp2 miliar dari APBD Provinsi Lampung untuk membangun sejumlah fasilitas seperti jalan desa, dryer (alat pengering komoditas), rumah vokasi (VOC), dan alat serta mesin pertanian (alsintan).

 Pembangunan jalan desa, misalnya, mampu meningkatkan kapasitas angkut dari 2 ton menjadi 5 ton, yang berdampak langsung pada efisiensi biaya logistik petani—dari Rp70/kg menjadi hanya Rp30/kg.

Tak hanya infrastruktur, program ini juga menyertakan pelatihan-pelatihan SDM, kerja sama dengan perbankan, pihak swasta, hingga perguruan tinggi, tanpa membebani APBD kabupaten. 

Gubernur menyebut bahwa dengan pengeringan hasil jagung misalnya, yang semula dihargai Rp3.700/kg bisa naik menjadi Rp5.500/kg. Dengan estimasi lahan jagung seluas 600 hektare di Wonomarto, potensi nilai tambah bisa mencapai Rp5 miliar.

"Ini bukan hanya pembangunan fisik, tapi juga membangun kemandirian dan daya saing desa. Dryer yang dibangun bisa dimanfaatkan tidak hanya oleh Desa Wonomarto, tetapi juga oleh desa-desa sekitar. Bisa dikelola BUMDes atau kelompok masyarakat, sehingga memberi nilai ekonomi baru,” ujar Gubernur yang akrab disapa Kiyai Mirza itu.

Gubernur juga menyoroti fakta bahwa sekitar 12% masyarakat Lampung masih hidup di bawah garis kemiskinan, dengan mayoritas berprofesi sebagai petani. Oleh sebab itu, penting bagi pemerintah untuk menjaga keseimbangan antara harga dan produksi agar pendapatan petani stabil dan meningkat.

Kategori :