Saluran Irigasi Primer di Kota Metro Surut, Tampilkan Pemandangan Kumuh
Volume air yang surut di saluran irigasi primer di Kota Metro, menyebabkan pemandangan kumuh --M. Ricardo
METRO,LAMPUNGNEWSPAPER- Volume air yang surut di saluran irigasi primer di Kota Metro, menyebabkan pemandangan kumuh menjadi nampak di area tersebut, berupa tumpukan sampah yang menjadi sedimen tebal dan bau busuk di sekitarnya menyeruak. Warga berharap ruas infrastruktur itu dapat direhabilitasi dan dinormalisasi kembali.
Penelusuran Lampung Newspaper di sepanjang saluran irigasi primer yang mengairi sejumlah besar areal persawahan di Kota Metro itu menjumpai, volume air yang menyusut drastis dan menampilkan kondisi dasar irigasi yang buruk dipenuhi sampah tebal.
Titik yang terburuk terletak di wilayah Kecamatan Metro Pusat, tepatnya irigasi yang menjadi batas antara area Kelurahan Hadimulyo Barat, Kelurahan Hadimulyo Timur dan Kelurahan Imopuro.
Tidak hanya itu, di beberapa ruas, dinding-dinding jaringan air itu pun kondisinya nampak mengalami kerusakan berat. Tanggulnya jebol, hingga menampilkan lapisan tanah yang mulai terkikis. Kondisi itu diperparah dengan tumbuhan liar yang semrawut, tumbuh di sepanjang irigasi primer tersebut.
BACA JUGA:Dinas Disdukcapil Kembali Lakukan Pelayanan Jemput Bola, Masyarakat Desa Abung jayo
Salah seorang warga Hadimulyo Barat, Putra Amanda(29) mengatakan, kondisi tersebut biasa terjadi saat volume air di irigasi primer itu menyusut. Soal sampah, dia menyebut wilayah sekitar irigasi memang kerap luput dari pantauan dinas terkait.
“Setahu saya, memang irigasi ini di bawah kewenangan Balai Besar Provinsi Lampung. Tapi, biar bagaimanapun juga kan ini masuk di Kota Metro. Lalu, apakah pemerintah boleh cuek saja? Padahal aliran airnya ini untuk petani di Kota Metro lo,” cibir Putra saat diwawancarai Lampung Newspaper, Selasa, 3/9/2024.
“Bertahun-tahun memang selalu begitu. Setelah kering, bau busuknya itu pasti naik ke mana-mana. Apalagi ditambah musim kemarau, waduh,” timpalnya kesal.
Warga lainnya, Vito(23) menyebut, semestinya pengawasan di sekitar irigasi harus lebih diperketat, agar membuat jera oknum masyarakat yang kedapatan membuang sampah sembarangan.
“Kalau kedapatan ada yang buang sampah di situ, hukum saja, biar kapok. Lagi pula, mana yang katanya mau dipasangi kamera pengawas? Sudah berapa tahun ini enggak direalisasikan,” cetus Vito.
Warga berharap, pemerintah setempat bisa saling bersinergi dan serius menyikapi kondisi irigasi di Kota Metro. Terlebih mengingat letaknya yang berada di area vital di pusat kota.
Normalisasi dan rehabilitasi diharap bisa menjadi solusi mengatasi kondisi irigasi yang memprihatinkan itu. Warga setempat menunggu realisasi dari janji-janji pemerintah yang pernah terucap, terkait perbaikan infrastruktur, tak terkecuali jaringan irigasi primer. (MRC)
Sumber: