Bocah Penderita CTEV di Metro Bakal Jalani Pengobatan ke Solo

Bocah Penderita CTEV di Metro Bakal Jalani Pengobatan ke Solo

Orang tua dari Uwais Al-Qarni, bocah berusia 2,5 tahun yang mengidap penyakit kelainan otot-- Foto M. Ricardo

METRO, LAMPUNGNEWSPAPER- Orang tua dari Uwais Al-Qarni, bocah berusia 2,5 tahun yang mengidap penyakit kelainan otot, mengaku terharu mengetahui puteranya mendapat bantuan biaya pengobatan dari Pemerintah Kota (Pemkot) Metro. 

Pasangan Rio Hidayat dan Upi Apriyani tak bisa menahan haru saat menyambut kedatangan tim gabungan dari Dinas Kesehatan, RSUD Ahmad Yani dan TP-PKK Kota Metro yang hadir menyambangi kediamannya di Jalan Tangkil, RT27/RW06, Kelurahan Mulyojati, Kecamatan Metro Barat dalam agenda rutin kunjungan home care.

“Saya terharu sekali. Kedatangan Ibu Silfia Naharani di rumah saya, karena anak saya dapat perhatian dari pemerintah. Terima kasih Wali Kota Metro, Wahdi Sirajuddin dan jajarannya, serta semua pihak yang sudah memfasilitasi, sehingga nanti anak saya bisa berangkat ke Solo lagi untuk menjalani pengobatan,” kata Rio, Kamis, 13/6/2024.

“Keberangkatan ke Solo kali ini adalah yang ke dua kalinya, yang pertama kali dulu sudah pernah, dibantu sam Pemkot Metro juga,” sambungnya.

BACA JUGA:Idul Adha Makin Dekat, Domba Kurban di Metro Penjualannya Melonjak

Berdasarkan informasi yang dihimpun Lampung Newspaper, diketahui putera dari pasutri Rio dan Upi, yakni Uwais Al-Qarni, balita berusia 2,5 tahun yang sejak lahir telah mengidap penyakit Global Delayed AMC CTEV Bilateral.

Penyakit kelainan otot yang dideritanya, membuat pertumbuhannya menjadi terganggu. Penyakit langka yang menjangkiti Uwais itu menyebabkan dia mengalami gangguan pertumbuhan, sehingga dia baru bisa merangkak di saat anak seusianya sudah bisa berjalan.

“Bentuk perhatian dari Pemkot Metro itu sudah pernah kami rasakan, bahkan sejak anak kami lahir, dua setengah tahun yang lalu,” beber Rio.

“Selama ini, Pemkot Metro sudah memfasilitasi untuk anak kami bisa terapi di Rumah Sakit Mardi Waluyo, dan itu gratis. Dulu, pertama kali itu pernah dilakukan terapi gips di RSUD Ahmad Yani sebanyak 10 kali. Terus, pernah juga menjalani operasi pemanjangan tendon itu satu kali,” lanjutnya.

Sementara itu, Ketua TP-PKK Metro, Silfia Naharani mengatakan, home care terhadap Uwais telah menjadi agenda rutin, selain pemberian layanan seperti pengecekan kesehatan dan kondisi fisik sejak 2021 lalu.

“Yang pasti, kalau wilayah kecil itu ditangani oleh Puskesmas dan kemudian kita juga ada home care. Makanya salah satu program Pak Wali Kota itu adalah home care, yaitu menindaklanjuti laporan dari Puskesmas yang seperti itu dan juga ini dibantu oleh semua OPD,” kata Silfia.

BACA JUGA:Jelang Idul Adha, PLN Cek kWh Meter Pelanggan Cegah Bahaya Kebakaran

“Kali ini, kami datang bersama Direktur Rumah Sakit Ahmad Yani, tadi pagi ada dari Dinkes, kemudian ini ada Dinsos, serta dari dinas-dinas lain dan dari Puskes juga pasti hadir. Ada PKK, ada Kader Dasawisma juga hadir,” sambungnya.

Dijelaskannya, bahwa tidak semua kegiatan kemanusiaan itu disiarkan melalui berita publikasi. Kendati demikian, dia berharap masyarakat Kota Metro dapat bijak dan tidak mudah terprovokasi oleh segelintir oknum yang tidak tepat, dalam menyampaikan program pemerintah.

Sumber: