Dua Model Lampung Raih Performance Terbaik Tingkat Nasional Peragaan Busana Latifah

Dua Model Lampung Raih Performance Terbaik Tingkat Nasional Peragaan Busana Latifah

BANDARLAMPUNG --- Dua model mewakili Provinsi Lampung meraih Perfomance Terbaik Tingkat Nasional Peragaan Busana Latifah dari penilaian Okky Asokawati dalam acara Malam Keakraban Musyawarah Nasional (Munas) 1 DPP dan DPW Perhimpunan Perempuan Lintas Profesi Indonesia (PPLIPI) di Gedung Tribrata Jakarta. Veranita Wang menuturkan, dirinya menghadirkan performence memeragakan hasil karya perancang Rita Anomsari. Wanita enerjik yang baru menggeluti dunia perfilman dan modelling ini, mengatakan, disainer Rita Anomsari mempercayakan rancangannya dengan membawa dua model Latifah dari Lampung, yaitu Veranita Wang dan Wiwiek Kusuma Ningrum. \"Kita dapat penghargaan Terbaik Tingkat Nasional Peragaan Busana Muslim Etnik by Rita Anomsari,\" kata dia kepada ratumedia.id melalui pesan WhatsApp, Jumat (24/2021). Pengalaman Veranita Wang ialah profesional makeup artist, profesional couching beauty, narasumber/pemateri, dan juri. 450 UMKM Dapat Bantuan Munas 1 PPLIPI di Jakarta, Selasa (21/2021) mengusung tema “Bersatu Kita Kuatkan Organisasi” ini merupakan munas pertama sejak deklarasi pada 17 April 2016. Ketua DPW PPLIPI Provinsi Lampung, Mahkota Ellya, juga hadir dalam munas tersebut. Sebelas perwakilan dari tingkat provinsi dan beberapa perwakilan dari tingkat kabupaten/kota menghadiri acara akbar ini juga melaksanakan program ungulan yang sempat tertunda karena pandemi. “Ada 450 UMKM akan menerima bantuan modal tapi kali ini diputuskan untuk disalurkan melalui cabang PPLIPI pada 11 provinsi. Penyerahan simbolis kepada para ketua wilayah dan akan dieksekusi lebih lanjut oleh DPW,” kata Ketua Umum PPLIPI, Indah Suryadharma Ali, dalam keterangan tertulisnya, Kamis (23/2021). Sementara, Penghargaan Perempuan Inspiratif diberikan kepada 10 perempuan dengan berbagai katagori, yaitu politisi, pengusaha atau entrepreneur, para pegiat sosial, para praktisi dibidang masing-masing seperti dokter spesialis, dll. Munas 1 itu menghasilkan keputusan-keputusan strategis kedepan, yang disepakati seluruh perwakilan yang hadir. Untuk rekomendasi eksternal terdiri dari empat poin: pertama tentang Dispensasi Nikah atau (Nikah Anak) diharapkan Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak mengambil langkah strategis dalam upaya pencegahan segera mungkin. Karena sejak merebak Covid-19 kasus ini meningkat secara ekstrem. Indonesia menduduki peringkat lima dunia dan kedua di Asia. Poin kedua ialah menyoroti maraknya prostitusi secara online yang melibatkan anak di bawah umur 7 -12 tahun. “PPLIPI berharap Kementerian Komunikasi dan Informasi agar lebih proaktif dan intens dalam meningkatkan fungsi pengawasan terhadap hal-hal negatif seperti ini,” kata Indah. Lalu, poin ke-3 menyoroti kasus kekerasan perempuan karena di dalamnya termasuk kekerasan seksual. PPLIPI berharap agar RUU PKS segera disahkan dan mendorong revisi KUHP dan KUHAP dengan mengintergrasikan system Peradilan Pidana Terpadu untuk menangani kasus kekerasan terhadap perempuan. “Rekomendasi terakhir ialah tentang Kesehatan Mata anak akibat durasi pemakaian gadget/HP yang tak terkontrol. Dalam hal ini semua pihak terkait diharapkan menyadarinya dan menyosialisasikan akibat yang akan dialami mata anak, sebagai generasi penerus bangsa,” terang dia. Puncak munas I ialah memilih ketua umum periode mendatang. Secara aklamasi telah terpilih Ketua Umum sebelumnya yang juga founder PPLIPI, yakni Indah Suryadharma Ali. (*)

Sumber: