Program Wali Kota Metro Dorong RSUD Ahmad Yani Diterima di APSR dan ESMO Singapura

Program Wali Kota Metro Dorong RSUD Ahmad Yani Diterima di APSR dan ESMO Singapura

-- Foto M. Ricardo

METRO LAMPUNG NEWSPAPER- Berbagai program dan kebijakan dari Wali Kota Metro, Wahdi Siradjuddin dinilai sebagai suatu motivasi yang mendorong perkembangan dan inovasi bagi Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Jenderal Ahmad Yani.

Pasalnya, rumah sakit ini mengalami perkembangan yang signifikan, baik dari segi peningkatan kualitas, pelayanan bagi masyarakat, maupun inovasi program layanan. Salah satu kemajuannya yakni, diterimanya RSUD A Yani di Asian Pacific Society of Respirology (APSR) tahun 2023 di Singapura dan Europian Society Medical Oncology (ESMO) Singapura.

Direktur RSUD Ahmad Yani Metro, dr Fitri Agustina mengatakan, dua laporan dari Program Pendidikan Dokter Spesialis (PPDS) Paru Fakultas Kedokteran Unila menyebutkan RSUD Ahmad Yani diterima di APSR tahun 2023 di Singapura dan ESMO Singapura.

“Mahasiswa kita juga berhasil meraih juara satu untuk penelitian karya ilmiah. Lalu, 55 mahasiswa mengikuti uji kompetensi dan lulus semuanya pada bulan Desember 2023. Nah, ini jadi prestasi bagi kita, yang sudah diperoleh sebagai Rumah Sakit Pendidikan Utama Fakultas Kedokteran Universitas Malahayati. Itu langkah atau program dari Pak Wali Kota, Wahdi,” kata dr Fitri, Senin, 13/5/2024.

BACA JUGA:Maling Motor di Area Indekos Metro Timur Ditangkap, Pelaku Dari Lampung Timur

“Tentu kami sangat berterima kasih kepada bapak Wali Kota Metro, Pak Wahdi Siradjuddin yang tiada hentinya membimbing kami, memberi support dan selalu mendorong kami berinovasi, sehingga kami bisa bersaing dengan rumah sakit lainnya,” sambungnya.

Berdasarkan informasi yang dihimpun Lampung Newspaper, diketahui Asian Pacific Society of Respirology atau APSR merupakan suatu asosiasi, tempat bernaungnya para dokter spesialis penyakit paru dan pernapasan, dari berbagai negara di wilayah Asia Pasifik. 

Selain sebagai tempat berbagi pengetahuan terbaru, APSR juga menjadi ajang bagi para dokter dan peneliti penyakit paru dan pernapasan, untuk menampilkan hasil penelitiannya. APSR sebagai organisasi profesi regional bidang kedokteran, yang fokus pada penyakit paru dan kesehatan pernapasan yang didirikan sejak 1986, yang diprakarsai para ahli penyakit paru di wilayah Asia Pasifik. 

Direktur RSUD Ahmad Yani menambahkan, sebagai RS rujukan regional, RSUD A Yani juga mengalami peningkatan angka kunjungan yang cukup tinggi, selama dua tahun terakhir.

“Pada 2022 lalu, kunjungan rawat inap sebanyak 21 ribu pasien dan rawat jalan 76 ribu. Sedangkan di 2023, kunjungan rawat inap meningkat menjadi 25 ribu pasien dan rawat jalan 96 ribu pasien. Untuk kasus penyakit tertinggi di RSUD Ahmad Yani, yaitu neoplasma ganas payudara dan kasus gagal ginjal,” ulasnya.

Selain inovasi tersebut, kata dr Fitri, dihapusnya sistem pendaftaran manual rawat jalan pada aplikasi Silat, menciptakan peningkatan yang cukup signifikan. 

“Pada 2023 lalu, tercatat ada peningkatan pasien. Sebanyak 92,14 persen pasien mendaftar melalui online dan 7,86 persen secara manual. Lalu, angka kelahiran bayi di 2023 lalu yaitu sebanyak 356 kasus, sedangkan angka kematian ibu nihil,” tandasnya.  (MRC)

Sumber: