BPBD Lamsel Gandeng NGO Mitra Bentala

BPBD  Lamsel Gandeng NGO Mitra Bentala

- Kalak BPBD Kabupaten Lampung Selatan, Ariswandi, S.H.,M.H. bersama NGO Mitra Bentala, saat menyampaikan program edukasi antisipasi bencana di Balai Desa Kelawi.--ist

BAKAUHENI,LAMPUNGNEWSPAPER - BPBD Kabupaten Lampung Selatan bekerjasama dengan NGO Mitra Bentala dalam mengedukasi masyarakat untuk menghadap cuaca ekstrem.

Edukasi ini dibutuhkan mengingat curah hujan tinggi diprediksi akan terjadi pada bulan Februari mendatang.

Kalak BPBD Kabupaten Lampung Selatan, Ariswandi, S.H.,M.H. mengatakan menurut perkiraan BMKG, curah hujan masih akan terjadi sampai bulan April 2024 mendatang.

Menurut dia, ada bencana yang harus diantisipasi mulai sekarang. Misalnya bencana banjir.

"NGO Mitra Bentala mempunyai program antisipaso bencana selama 6 bulan di Desa Kelawi," ujarnya kepada Radar Lamsel, Rabu, 17 Januari 2024.

Program itu, kata Ariswandi, sangat baik karena memberikan wawasan sekaligus pengetahuan kepada masyarakat tentang suatu bencana.

BACA JUGA:Alokasi Pupuk Subsidi 2024 Turun 37,5 Persen. KTNA: Kebijakan yang Menyengsarakan Petani

Pasalnya, bencana tidak memiliki jadwal kedatangan. Jadi kerja sama diperlukan supaya masyarakat bisa mengantisipasi ketika datangnya bencana.

"Mereka tidak gugup, dan tidak khawatir lagi. Ketika datang bencana, mereka sudah siap dengan segala bentuk antisipasinya," katanya.

Ariswandi mengatakan bahwa Bupati Kabupaten Lampung Selatan, H. Nanang Ermanto, memiliki harapan besar supaya masyarakat mengikuti program yang dibawa NGO Mitra Bentala.

Dia berharap camat dan kepala desa juga bisa mendukung program yang memiliki manfaat baik ini.

"Out put-nya untuk masyarakat itu sendiri. Ada dua desa yang menerima program NGO Mitra Bentala, di Desa Kelawi, dan Desa Maja," katanya.

Terkait kesiapsiagaan Pemerintah Kabupaten Lampung Selatan melalui BPBD, sudah menyiapkan 25 personel TRC (Tim Reaksi Cepat) yang siaga selama 1 kali 24 jam.

BPBD juga menyiapkan kendaraan semacam truk, ambulans, pickup, perahu karet, dan alat-alat penyelamatan lain.

"Kita juga mengaktifkan kelompok Destana (Desa Tangguh Bencana) jumlahnya mencapai puluhan orang," katanya. (rnd)

 

Sumber: