Pemkot Metro Persiapkan Aplikasi Kearsipan Bertajuk Srikandi
Sekda Kota Metro, Bangkit Haryo Utomo --M.Ricardho
METRO,LAMPUNGNEWSPAPER- Pemerintah Kota (Pemkot) Metro tengah persiapkan penyempurnaan aplikasi Sistem Informasi Kearsipan Dinamis Terintegrasi (Srikandi), sebelum diterapkan dalam unit perangkat daerah setempat.
Berdasarkan informasi yang dihimpun Lampung Newspaper, diketahui Srikandi merupakan suatu sistem informasi kearsipan dalam bentuk perangkat lunak, yang berguna dalam menunjang efektivitas dan efisiensi kearsipan serta persuratan, termasuk pengiriman surat, karena sudah terintegrasi dan tersimpan secara elektronik.
Hal ini menyesuaikan aturan dari Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 95 Tahun 2018 tentang Sistem Pemerintah Berbasis Elektronik (SPBE).
Sekda Kota Metro, Bangkit Haryo Utomo mengabstraksikan pengaplikasian Srikandi. Menurut dia, perangkat lunak yang tengah dipersiapkan tersebut telah mengalami pembaharuan sampai di versi tiga.
“Jadi, nanti semuanya itu akan dalam bentuk digital, termasuk surat-menyurat. Sekarang ini sebenarnya sudah ya, cuma kalau di Srikandi ini dia ditingkatkan. Nanti, kita bisa tanda tangan meskipun sedang ada di luar, cukup tanda tangan di HP saja, tangannya mobile, lebih mudah dilakukan. Kalau misalkan tiba-tiba ada acara mendadak, sekarang lebih mudah ya, bisa langsung ditandatangani,” kata Bangkit saat diwawancarai, Senin, 15/1/2023.
BACA JUGA:Pesawaran Akan Kembangkan Tanaman Kedelai Seluas 1000 Hektare
“Ini sudah dalam proses penyempurnaan, karena ini sudah masuk di versi yang ke tiga. Seperti apa itu versi ke tiga? Nanti akan dipelajari. Srikandi ini bentuknya seperti aplikasi ya, tapi di Play Store belum ada, baru di website. Makanya ini masih di tahap penyempurnaan,” sambungnya.
Dijelaskan Bangkit, setelah melalui tahap pembahasan dan penyempurnaan, nantinya aplikasi kearsipan bertajuk Srikandi tersebut akan segera launching, dan diaplikasikan pada seluruh Organisasi Perangkat Daerah (OPD) se-Kota Metro.
“Tadi disampaikan oleh Kominfo, bahwa SDM nya juga sudah dilatih dan di setiap instansi nanti ada operatornya. Setelah ini akan diadakan bimtek dan barulah kita launching,” jelasnya.
“Seluruh OPD, yakni sebanyak 32 OPD akan pakai ini nanti. Maka tadi saya sampaikan, untuk antisipasinya bagaimana supaya tidak over load kalau diakses bersamaan oleh banyak orang. Makanya ini sekarang sudah di tahap versi ke tiga,” tandasnya. (MRC)
Sumber: