Puting Beliung Sapu Belasan Rumah Desa Sukatani

Puting Beliung Sapu Belasan Rumah Desa Sukatani

Kepala Pelaksana BPBD Lamsel, Ariswandi, SH, MH melihat salah satu rumah warga Sukatani yang terdampak bencana angin puting beliung, Jum’at (5/1/2024) lalu.--Idho

KALIANDA,LAMPUNGNEWSPAPER - Musibah angin puting beliung menimpa pemukiman warga Desa Sukatani, Kecamatan Kalianda, Kabupaten Lampung Selatan. Atas musibah tersebut sedikitnya belasan rumah mengalami kerusakan ringan, Jum’at (5/1/2024).

Dari rekaman video amatir warga yang tersebar di media sosial, tampak angin puting beliung awalnya terjadi di areal persawahan dekat pemukiman warga. Lalu, angin yang berputar kencang itu menuju ke arah pemukiman warga dan merusak beberapa atap rumah warga.

Atas kejadian tersebut, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Lamsel melalui Tim Reaksi Cepat (TRC) yang dipimpin Kepala Pelaksana (Kalak), Ariswandi, SH, MH meninjau kelokasi kejadian untuk pendataan. Mereka mencatat setidaknya terdapat 12 rumah warga mengalami kerusakan ringan.

 Namun, hingga berita ini diturunkan petugas belum bisa mengestimasi kerugian yang dialami atas kejadian tersebut. Sebab, mereka tengah melakukan pendataan dan menginventarisasi kerusakan rumah warga.

 "Ya, kita (TRC’red) langsung turun ke lapangan setelah mendapat laporan dari warga. Sekarang kita masih melakukan inventarisasi kerugian. Masih kita hitung ketugiannya. Jadi belum bisa kita sampaikan,” kata Ariswandi kepada Radar Lamsel, Minggu (7/1/2024).

 BACA JUGA:Nanang Tantang Empat OPD Kelola Lahan Tidur 21 Hektar

Musibah angin puting beliung yang disertai hujan lebat itu, lanjut Ariswandi, hanya merusak 12 rumah warga. Rata-rata, kerusakannya adalah pada bagian atap rumah yang terangkat akibat kencang nya angin.

 “Tidak ada korban jiwa atas musibah tersebut. Hanya 12 rumah mengalami rusak ringan. Semuanya kerusakan pada bagian atap rumah yang terbang akibat angin puting beliung itu,” lanjutnya.

 Dia memastikan, TRC BPBD Lamsel bersama aparatur desa telah melakukan perbaikan rumah secara gotong royong. Selain itu, tengah mengusulkan untuk memberikan bantuan berupa kebutuhan darurat seperti genteng atau asbes yang rusak akibat musibah tersebut.

 “Kita masih mendata kerusakannya dan untuk bisa diberikan bantuan secepatnya. Kita himbau juga warga agar terus waspada. Karena saat ini masih berpotensi ada bencana susulan yang serupa. Berdasarkan data dari BMKF cuaca ekstrem ini dapat berlangsung hingga April 2024 mendatang,” pungkasnya. (idh)

 

Sumber: