Sat Samapta Polres Tuba Imbau Tak Berkumpul Hingga Larut Malam
Personel Polres Tulang Bawang memeriksa para pemuda yang nongkrong tengah malam.--foto humas polres tuba
MENGGALA,LAMPUNGNEWSPAPER- Satuan Samapta Polres Tulangbawang (Tuba) menggelar Patroli Perintis Presisi (3P) guna memastikan situasi kamtibmas di wilayah hukumnya menjelang Pemilihan Umum (Pemilu) 2024 berlangsung kondusif.
Patroli Perintis Presisi dilaksanakan di tiga lokasi yang berbeda di Kecamatan Banjarmargo, Tuba.
’’Petugas menggelar 3P di tiga lokasi berbeda, yakni Kampung Tritunggal Jaya, Kampung Penawarjaya, dan Kampung Penawarrejo, Kecamatan Banjarmargo,” kata Kasatsamapta Polres Tuba AKP Samsul Bahri, Minggu (26/11).
Patroli tersebut kata Samsul semakin massif dilakukan, dengan tujuan agar situasi kamtibmas yang ada di Kabupaten yang berjuluk Sai Bumi Nengah Nyappur benar-benar kondusif, baik menjelang, pada saat, hingga berakhirnya seluruh tahapan Pemilu 2024.
Ia menerangkan, metode yang dilakukan oleh petugasnya saat menggelar patroli perintis presisi (3P) adalah memberikan imbauan kamtibmas dan melakukan pemeriksaan kepada para pemuda yang masih berkumpul hingga larut malam.
“Para pemuda yang kedapatan masih berkumpul hingga larut malam diberikan imbauan oleh petugas kami untuk segera membubarkan diri dan kembali ke rumahnya masing-masing. Hal ini kami lakukan agar mereka tidak melakukan hal-hal yang negatif seperti pesta minuman keras (miras) dan mengkonsumsi narkoba,” terang perwira dengan balok kuning tiga di pundaknya.
BACA JUGA:Penjabat Pengganti 60 Peratin di Lambar Resmi Dilantik, Simak Siapa Saja Sosoknya!
AKP Samsul menambahkan, dengan kehadiran petugas yang berseragam dinas dan dilengkapi dengan senjata api (senpi) organik, serta kendaraan dinas patroli, diharapkan akan menghilangkan niat dari para pelaku untuk melakukan aksi kejahatan. “Kami juga mengimbau kepada warga, untuk selalu hati-hati dan waspada saat melintas pada malam hari. Apabila mengantuk sebaiknya mencari tempat istirahat yang benar-benar aman karena apabila dipaksakan bisa berakibat fatal,” imbuhnya. (nal/c1/nca)
Sumber: