TBC Meningkat, ILS: Kolaborasi Harus Diperkuat
Inisiatif Lampung Sehat bersama RSUD Bob Bazar, Dinas Kesehatan Lamsel, serta elemen yang mendukung penanggulangan TBC menggelar konfrensi pers.--Ist
KALIANDA,LAMPUNGNEWSPAPER – Inisiatif Lampung Sehat (ILS) terus berkolaborasi dengan semua pihak di Kabupaten Lampung Selatan untuk eliminasi Tuberkulosis.
Secara nasional Indonesia ditarget terbebas dari TB pada tahun 2030 mendatang.
Organisasi kesehatan yang konsen pada pengentasan TB tersebut telah sepakat dengan stakeholder dan berbagai elemen yang satu visi untuk bekerjasama dalam penanggulangan TB.
Itu ditunjukan dengan menggelar konfrensi pers di RM Hidayah Kuring, Kecamatan Kalianda, Senin (20/11).
Dinas Kesehatan (Dinkes) Lampung Selatan, IDI Lampung Selatan, RSUD dr H.Bob Bazar Kalianda, Perwakilan Puskesmas serta Perwakilan Klinik sepakat untuk kembali berkolaborasi di tahun 2024 dalam penanggulangan TB.
Program Officer Inisiatif Lampung Sehat (ILS) Rudi Hartono mengatakan, pertemuan ini untuk menyepakati bersama perangkat daerah terkait dalam pencegahan TBC di tahun 2024. Sinergi seluruh instansi dinilai sangat penting, agar jumlah kasus TBC di Kab Lampung Selatan bisa ditekan.
“Penanganan TBC harus dilakukan bersama-sama, mengingat setiap tahun kasus TBC terus mengalami peningkatan,” kata Rudi.
BACA JUGA:Haul Radin Inten II dari Ziarah hingga Melukis
Rudi bilang eliminasi TB adalah masalah bersama yang membutuhkan dukungan dari berbagai sektor, bukan hanya tanggung jawab dari pihak kesehatan. Oleh karena itu, komunitas dan sektor lainnya juga terlibat aktif dalam usaha ini.
“Upaya ini diarahkan tujuannya adalah bagaimana memberikan dukungan yang maksimal kepada Dinas Kesehatan Kabupaten lampung selatan dalam mencapai eliminasi TB,” ucap pentolan ILS itu.
Menurut Rudi, Rumah Sakit swasta juga harus menjadi tolok ukur bagi fasyankes swasta (Klinik, DPM/Dokter Praktek Mandiri) dalam pelayanan TBC.
“Semua pasien TB RO yang ada di wilayah Kabupaten Lampung Selatan harus diarahkan ke RSUD H. Bob Bazar SKM Kalianda, ILS terus berkomitmen dalam kerjasama dan kolaborasi terhadap klinik, puskesmas dan pemangku kepentingan untuk eleminasi TB 2030,” ujarnya.
Kasus TBC di Kab Lampung Selatan sendiri masih tinggi, namun yang bersedia melakukan pemeriksaan masih rendah.
Semua pihak yang terlibat berkomitmen untuk bekerja sama dalam mengakhiri TB di Bumi Khagom Mufakat.
BACA JUGA: Tujuan Sih Boleh Baik, Pemotongan Beras Bapanas Tetap Salahi Aturan
Sementara, dr. Wahyu Wibisana sebagai pentolan Koalisi Organisasi Profesi Indonesia (KOPI) TB mengatakan bahwa TBC salah satu penyebab utama kematian yang ada di dunia. Menurut world health organization atau WHO tahun 2022, indonesia berada di peringkat kedua kasus TBC terbanyak di dunia.
Ada sebanyak 969 ribu kasus yang ada di indonesia untuk tahun 2022. Dengan insiden kasus sebesar 969 ribu ini diperkirakan masih ada sekitar 55 persen kasus yang belum ditemukan dan diobati.
“Sehingga hal ini membuat indonesia masih berjuang dalam menuju eliminasi TBC 2030. Pertemuan kegiatan di Kab Lampung Selatan ini menjadi salah satu strategi advokasi untuk menanggulangi TBC lewat media massa,” ungkap dr. Wahyu.
Dalam pertemuan tersebut KOPI TB mendorong pembentukan Tim percepatan penanggulangan tuberculosis di Lamsel. Wahyu mengatakan dengan dibentuknya tim percepatan, semua stakeholder dapat terlibat aktif dalam upaya penanggulangan TBC.
Sumber: