Andika Kangen Band Laporkan Walimurid Yang Bentak Anaknya Hingga Trauma
Andika Mahesa atau dikenal Andika Kangen Band melaporkan wali murid dari teman anaknya berinisial A ke Polresta Bandarlampung.--rri
BANDARLAMPUNG,LAMPUNGNEWSPAPER-Andika Mahesa atau dikenal Andika Kangen Band melaporkan wali murid dari teman anaknya berinisial A ke Polresta Bandarlampung. Pasalnya, wali murid teman anaknya mengucapkan kata tidak baik kepada B, anak Andika.
Andika mengatakan dirinya melaporkan perbuatan tidak menyenangkan ini ke polresta karena sesuai pada umumnya orang tua di mana anaknya inisial B dibentak-bentak orang tua dari teman anaknya. ’’Anak saya dibentak-bentak. Saya tidak terima. Anak saya sekarang diopname, sakit dan shock berat,” ucap Andika.
Andika menceritakan bahwa berdasarkan pengakuan asisten rumah tangga (ART)-nya, kejadian tersebut terjadi ketika ada kegiatan acara Hari Pahlawan di SD IT Baitul Jannah, Bandarlampung, Sabtu (11/11).
Kemudian, kata Andika, ada anak inisial A ini bawa mainan kartu Pokemon. ’’Lalu teman anak saya meminjam kartu Pokemon tersebut. Anak saya datang mengambil mainan, A nggak terima dan menangis. Ternyata tahunya ada track record sebelumya bahwa anaknya (B, Red) ini telah pecahin Tupperware. Tapi, saya ganti kok,” ucap Andika.
BACA JUGA:Belanja di Minimarket Tak Pernah Bayar, Oknum Satpol PP Lampung Tengah Diringkus,
Kemudian, kata Andika, tiba-tiba bapak A ini datang masuk sekolah bertanya mana yang namanya B. ’’Sini kamu! Dipanggil keluar. Di luar itu banyak orang tua siswa. Bapak si A membentak anak saya. Kamu ini gini-gini, guru juga ketakutan di situ. Karena guru juga nggak berani melawan karena terlalu keras, dia ngomong mau nempeleng lah,” ujar Andika saat mendengar cerita dari ART-nya dari ucapan bapak A.
’’Saya nggak takut bodoamat siapa kamu, bapaknya mana ini Mba, bapaknya lagi konser, nggak ada urusan saya mau Andika bapak artis juga, jangan mentang-mentang anak artis kamu yah saya nggak berani nempeleng,” tambah Andika saat mendengar cerita dari ART-nya dari ucapan bapak A.
Andika menyampaikan bahwa sebenarnya bukan itu persoalannya. ’’Saya nggak pernah bawa identitas saya. Saya juga orang biasa. Jadi saya harap, buat masnya (bapak dari ai A, Red) juga emosinya dikontrol. Itu kan anak kecil. Kalau memang nggak terbendung, ya temuilah saya sebagai orang tua gitu. Jangan di grup juga. Di sekolah Baitul Jannah juga ada grup. Seharusnya yang menegur biarlah pihak sekolah gitu. Ada guru BK, komite, dan semuanya,” jelas Andika.
Karena itu, Andika mempercayakan semua ini ke kepolisian karena pihak berwajib punya wewenang. “Yang jelas memang saya sudah pasrahkan. Saya manusia biasa, saya akan tegakkan. Memang hukum kepolisian itu berjalan,” ucap Andika.
“Saya percaya benar, kepolisian ini dapat menyelesaikan masalah ini. Saya percayakan kepada pihak kepolisian. Kita ikuti saja hukum yang berlaku,” tambah Andika.
Terpisah, Kasatreskrim Polresta Bandarlampung Kompol Dennis Arya Putra menyampaikan pihaknya telah menerima laporan dari Andika Mahesa. ’’Saat ini laporan masih kami selidiki. Termasuk mengumpulkan saksi di tempat kejadian perkara,” ucapnya.
Sementara dari pihak sekolah Baitul Jannah belum ada yang mau berkomentar
Sumber: