Poktan Permata Hijau: Merawat Kebun Edukasi dari Balik Layar

Poktan Permata Hijau: Merawat Kebun Edukasi dari Balik Layar

Kelompok Tani Permata Hijau bersama Kepala UPT Tanaman Pangan Hortikultura dan Perkebunan, Wit Prasetyo dan Petugas POPT Kecamatan Sidomulyo--Ist

PALAS,LAMPUNGNEWSPAPER – Kelompok Tani Permata Hijau, Desa Budidaya, Kecamatan Sidomulyo ikut berpartisipasi merawat tanaman di Kebun Edukasi Lampung Selatan.

Kelompok tani di bawah binaan Pengendalian Organisme Pengganggu Tanaman (POPT) dan Unit Pelaksana Teknis Tanaman Pangan Hortikultura dan Perkebunan Kecamatan Sidomulyo ini menerapkan aplikasi agen hayati untuk tanaman buah di kebun edukasi.

 

Petugas POPT Kecamatan Sidomulyo Anggun Syafitri mengatakan, penerapan sistem perawatan tanaman buah dengan agen hayati ini sebagai bentuk partisipasi Kelompok Tani Permata Hijau untuk merawat tanaman di Kebun Edukasi Lampung Selatan.

 

Penerapan agen hayati ini tentu memiliki keunggulan salah satunya tidak memberikan pengaruh buruk terhadap manusia dan kesehatan tanah.

 

“Produk hayati dibuat kelompok tani. Kegiatan ini juga sebagai bentuk partisipasi kelompok tani dalam merawat tanaman di Kebun Edukasi Lampung Selatan,” kata Anggung kepada Radar Lamsel, Rabu (11/10) kemarin.

 

BACA JUGA:Capaian Kinerja Baik, Lamsel Diguyur Dana Insentif Daerah Rp 18,5 M 

 

Anggun mengungkapkan, agen hayati ini diterapkan pada tanaman sirsak dengan menggunakan lima agen hayati yaitu, plant growth promoting rhizobacteria (PGPR), tricompos, dolomit, KN03, dan pupuk organik cair atau POC.

 

 

 

“Agen hayati ini kita aplikasikan untuk tanaman sirsa. Agen hayati ini tentu memiliki keuntungan, seperti PGPR yang merangsang pertumbangan tanaman melalui perakaran,” sambungnya.

 

Anggun juga mengungkapkan, penerpan agen hayati ini juga sebagai salah satu langkah untuk mewujudkan peranian berkelanjutan dan ramah lingkungan di Lampung Selatan.

 

 

 

“Harapan kita partispasi Kelompok Tani Permata Hijau ini mendorong petani dilampung selatan untuk menggunakan agen hayati yang ramah lingkungan dan berkelanjutan,” harapnya. (vid)

 

         

 

Sumber: