PLTU Sebalang Didemo Emak-emak

PLTU Sebalang Didemo Emak-emak

Puluhan massa berkumpul di pintu gerbang utama PLTU Sebalang, Senin kemarin. Aksi protes ini dilakukan sebagai buntut dari polusi udara akibat aktivitas Stopel batu bara PLTU Sebalang.--

KATIBUNG, LAMPUNGNEWSPAPER – PT. PLN Unit PLTU Sebalang di Desa Tarahan, Kecamatan Katibung digeruduk ratusan masa, pada Senin  (2/10) kemarin. Aksi protes ini buntut dari pencemaran udara di pemukiman warga yang disebabkan Fly Ash PLTU Sebalang.

 

BACA JUGA:159 Proposal Pencarian DD Lamsel Diajukan ke KPPN

 

Setidaknya ada seratus massa yang ikut dalam unjuk rasa di pintu gerbang PLTU Sebalang. Massa yang sebagian besar dari ibu-ibu menuntut perusahaan menanggulangi debu batu bara sehingga tidak menyebabkan polusi di lingkungan masyarakat. Salah satu warga bilang, polusi udara akibat debu batu bara ini telah dirasakan warga sejak dua pekan belakangan. Pulusi udara ini semakin menjadi juga akibat cuaca yang berangin beberapa hari belakangan.

 

“Kasusnya sama seperti di Desa Rangai beberapa waktu lalu. Dimana polusi udara disebabkan debu atau Fly Ash di Stopel batu bara PLTU,” kata salah satu tokoh masyarakat itu. Ia menuturkan, polusi udara yang dirasakan warga sejak dua pekan ini juga tak pernah mendapat penanggulangan dari pihak PLTU. Sehingga membuat masyarakat geram dan melakukan aksi protes. Ia juga mengaku, saat ini PLTU sebalang memiliki Stopel batu bara dengan luas sekitar sebilan hektar yang berdampingan langsung dengan pemukiman warga Dusun Sebalang 2.

 

“Saya juga penah bekerja distopel itu, luasnya sekitar sembilan hektar. Mungkin karena tidak ada penanggulangan debu dari pihak perusahaan sehingga mencemari lingkungan masyarakat,” sambungnya. Sementara itu Hamidah salah satu warga menuturkan, unjuk rasa ini sebagai buntut kekesalan warga terhadap pihak perusahaan yang abai melakukan penanggulangan polusi udara dari debu batu bara tersebut. “Selama musim kemarau ini warga sangat merasakan dampak pulusi udara akibat debu batu bara PLTU sebalang ini,” kata Hamidah.

 

Ia juga menerangkan, selain mencemari lingkungan lingkungan Fly Ash batu bara itu juga dinilai dapat mengganggu kesehatan masyarakat yang bermukim di sekitar PLTU Sebalang. “Debu ini dapat membahayakan kesehatan warga, terutama anak-anak. Masyarakat menuntut pihak perusahaan dapat menangulangi polusi udara ini,” ucapnya.

 

Sementara itu Humas PLTU Sebalang, Agung Priambodo mengaku pihaknya sudah mediasi dengan masyarakat. Hanya saja hingga Senin sore belum ada kesepakatan antara masyarakat. “Tadi sudah diskusi dengan perwakilan warga. Kami juga masih hasil kesepakatan permintaan. Mereka (warga) musyawarah dulu.” Pungkasnya. (vid)

Sumber: