Desa Bogorrejo, Pesawaran Bangun Jembatan Penghubung Antar Dusun
Desa Bogorrejo, Pesawaran bangun jembatan--Joko Hartoyo
PESAWARAN,LAMPUNGNEWSPAPER- Pembangunan infrastruktur di Desa Bogorejo Kecamatan Gedongtataan, Kabupaten Pesawaran, patut apresiasi, pasalnya, Desa Bogorejo bisa menjadi satu satunya desa yang membangun jembatan penghubung antar dusun dengan Panjang 22 meter dan lebar 4,2 meter tersebut dibangun dengan APBDes dengan sistem multi years.
Pembangunan jembatan penghubung tersebut menelan dana sekitar Rp 500 juta dan dalam kurun 4 tahun dialokasikan pemerintah Desa Bogorejo untuk menyelesaikan pembangunan jembatan itu.
Kepala Desa Bogorejo Hermansyah mengatakan, pembangunan jembatan penghubung itu sebagai akses masyarakat, baik akses pertanian maupun pendidikan bagi anak anak yang ada di dusun 8. Yang paling utama adalah sebagai solusi saat terjadinya banjir, untuk masyarakat menyeberang ke desa induk.
BACA JUGA:SPA O Diduga Melakukan Praktek Prostitusi Terselubung
"Saya menjabat sebagai kepala desa Bogorejo dari periode pertama di tahun 2015 sampai dengan tahun 2021, dan tahun ini merupakan periode kedua saya menjabat sebagai kepala Desa Bogorejo,"ujar Hermansyah
Dikatakan, pembangunan jembatan penghubung pertama dilaksanakan sekita tahun 2018 secara bertahap. Namun lantaran adanya pandemi Covid-19, pembangunan jembatan sempat terhenti, karena memang harus diprioritaskan untuk kesehatan masyarakat dari pandemi covid-19
"Sempat ada jeda beberapa tahun dalam pembangunannya, namun jembatan tersebut masih masuk kedalam program yang tetap akan diselesaikan dan saat ini sudah mencapai tahap 90 persen dalam pembangunannya. Harapan saya dengan selesai nya pembangunan jembatan penghubung tersebut ketika terjadi kembali banjir di dusun tersebut, anak-anak masih dapat berangkat ke sekolah melalui jembatan penghubung tersebut,"harap Hermansyah.
Diakui Ketua APDESI Kabupaten Pesawaran ini, tidak hanya fokus terhadap pembangunan infrastruktur seperti jalan, drainase, serta fasilitas lainnya, melalui pemberdayaan masyarakat selama ia menjabat sebagai kepala desa Bogorejo, dampak negatif dimasyarakat seperti halnya kenakalan remaja, mengalami penurunan melalui program kemasyarakatan yang diusung oleh pemerintah desa setempat.
"Melalui pemberdayaan masyarakat tersebut, kenakalan remaja yang berkaitan dengan hukum dapat berkurang. Dan yang saya banggakan adalah dapat mengajak saudara kami masyarakat desa untuk bersatu bersama-sama menanamkan rasa cinta kepada desa," ucapnya.
Selain itu secara perlahan infrastruktur pembangunan juga telah dilakukan dengan tujuan untuk kesejahteraan masyarakat khususnya di Desa Bogorejo.
BACA JUGA:Pantai Berlimbah di Lamsel Sudah Dibersihkan
Sesuai dengan skala prioritas APBDes yang telah disusun merujuk kepada juknis dan peraturan dari Kemendes dalam pelaksanaannya, dimana dimulai dari musyawarah dusun (musdus).
"Meskipun tidak semua hasil dari musdus tersebut dapat direalisasikan, namun kami mencoba berupaya menerjemahkan harapan dan prioritas untuk masyarakat di bawah. Untuk postur APBDes, sesuai dengan amanat undang undang, dengan prosentase infrastruktur sekitar 60 persen dan 40 persen poin selain untuk pemberdayaan, dan program lainnya,"tandasnya (JKO)
Sumber: