Lamunan Pak Tono, Loper Koran di Tengah Perkembangan Zaman

Lamunan Pak Tono, Loper Koran di Tengah Perkembangan Zaman

--

 

“Ya apa aja lah kerja mah, yang penting halal dan ada duitnya. Saya di rumah pelihara burung dara, rumah saya di Jalan Batanghari, Yosorejo. Itu burung-burung saya itu ada lah jumlahnya kalau tiga puluh ekor. Itu biasanya saya jual kalau sudah pada besar. Kamu mau enggak? Nanti saya kasih sepasang, gratis kok,” tawarnya.

 

Melihat senyum dan semangat kembali nampak padanya saja, sudah cukup. Pun dengan Pak Tono, tak muluk-muluk baginya, asalkan putra sematawayangnya bisa lulus sekolah, itu sudah cukup.

 

“Cari duit ya untuk hidup, buat makan. Saya cuma kepingin anak saya tamat sekolah, itu dulu. Syukur-syukur kalau bisa sampai kuliah. Supaya nanti kalau sudah dewasa, dia bisa lebih maju dari saya,” harapnya.

 

Masifnya perkembangan zaman dan kemajuan teknologi memicu cepatnya penyebarluasan informasi, termasuk soal pemberitaan. Menjamurnya media massa online atau elektronik, tidak membuat media massa cetak seperti halnya koran kehilangan minat pembaca, begitu yang dipikirkan Pak Tono dan membuatnya melamun. 

 

Ya. Dia percaya bahwa semua yang direncanakan tuhan tentu disertai maksud yang baik. Apabila hasil tidak pernah mengkhianati proses, maka rezeki akan selalu datang menyertai mereka yang tak mudah berpatah arang, misalnya Pak Tono.  (Mrc)

Sumber: