Cuaca Terik, Es Cincau di Pringsewu Diserbu Pembeli

Cuaca Terik, Es Cincau di Pringsewu Diserbu Pembeli

--

PRINGSEWU, LAMPUNGNEWSPAPER - Siapa yang tidak tahu cincau. Cincau merupakan gel yang umumnya berwarna hijau, meskipun ada juga yang berwarna hitam, dari hasil perendaman daun tumbuhan cincau dalam air. Cincau yang biasanya dibuat untuk minuman es, rasanya betul-betul nikmat dan menyegarkan sebagai penghilang dahaga jika diminum tengah hari pada saat sedang panas terik.

 

BACA JUGA:Tiga Orang Penyalah Guna Narkoba Diringkus Sat Narkoba Polres Lampung Utara

 

Di Pringsewu, ada lapak penjual es cincau yang setiap harinya selalu ramai diserbu pembeli. Namanya Es Cincau Mbah Lindung Gaul Sukoharjo I. Meskipun ada kata Sukoharjo I, tetapi lokasinya bukanlah di Sukoharjo I. Tulisan Sukoharjo I hanya untuk menegaskan bahwa cincau tersebut diproduksi di Pekon Sukoharjo I, Kecamatan Sukoharjo, Kabupaten Pringsewu, yang juga tempat tinggal atau kediaman Mbah Lindung.

 

Dijumpai di salah satu lapaknya di Jalan Pemuda, Pringsewu Utara, tak jauh dari SMK Muhammadiyah Pringsewu, Mbah Lindung menuturkan ia kali pertama membuka usaha es cincau pada tahun 2018 lalu. Awalnya ia berjualan dengan cara didorong sebelum memutuskan untuk berjualan secara menetap dengan membuka lapak sederhana.

 

Saat ini lapak Es Cincau Mbah Lindung Gaul berada di Jalan Pemuda Pringsewu Utara, sebelah utara SMK Muhammadiyah Pringsewu dan di Jalan Pasar Ambarawa, depan Gentiaras. Bahkan, ia berencana membuka lapak lagi di sekitar SMK YPT, Pringombo, Pringsewu Timur.

 

“Cincau yang saya jual merupakan hasil bikinan sendiri, yang selain bahan baku berupa daun cincau berasal dari tanaman sendiri di sekitar rumah, sebagian bahan baku atau daun cincau berasal dari beberapa pasokan pihak lain. Dalam sehari, saya membuat cincau hingga 3 ember besar ukuran 40 liter atau sekitar 120 liter perhari, yang biasanya selalu habis,” tuturnya.

 

Es Cincau yang ia jual terbilang sangat murah yakni Rp 3.000 per bungkus, setara gelas besar. Dari semua lapak yang ia miliki, semuanya dijalankan oleh anak-anaknya sendiri. Untuk pembeli, ia mengaku mempunyai pelanggan tetap, disamping orang-orang yang sekedar lewat dan singgah di lapak untuk menghilangkan dahaga.

 

Sumber: