DPD PKS Kota Metro Pindahkan Caleg Ahmadi ke Dapil Metro Pusat, Ada Apa?

DPD PKS Kota Metro Pindahkan Caleg Ahmadi ke Dapil Metro Pusat, Ada Apa?

Ketua DPD-PKS Kota Metro, Ahmad Kuseini --M.Ricardo

METRO,LAMPUNGNEWSPAPER - Perihal pemindahan daerah pemilihan (dapil) bagi calon legislatif (caleg) Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Metro yang diusung Partai Keadilan Sejahtera (PKS) atas nama Ahmadi, menuai tanda tanya. Ada apa?

Saat ini, Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Metro diketahui tengah menyusun Daftar Calon Sementara (DCS). Informasinya, masing-masing dari total 15 parpol, jumlah bacalegnya 283. Sedangkan, Dewan Pimpinan Daerah (DPD) PKS Kota Metro malah memindahkan dapil caleg Ahmadi.

Saat dikonfirmasi awak media, Ketua DPD-PKS Kota Metro, Ahmad Kuseini menjelaskan, perihal pencalonan Ahmadi sebagai caleg yang dipindahkan di dapil Metro Pusat, merupakan keputusan dari Dewan Pimpinan Pusat (DPP) PKS. Dia menyebut hal itu sudah sesuai perintah dari DPP PKS.

 

BACA JUGA:KPU Tanggamus Umumkan DCS Pileg 2024

 

“Kami kan menerima SK dari DPP, ya itu saja. Jadi, intinya kami sudah menerima SK. Maka, langkah yang dilakukan nanti, itu tentu hanya akan menjalankan tugas saja,” kata Kuseini, Senin, (21/8).

Ketika ditanya bagaimana apabila Ahmadi pindah ke partai lain, jika tetap dicalonkan di Dapil Metro Pusat, Kuseini enggan berkomentar. “Saya hanya menjalankan tugas saja. Itu kewenangan DPP,” tutupnya singkat.

Terpisah, Komisioner KPU Kota Metro, Tony Wijaya menjelaskan, bahwa pada masa DCS ini, partai politik memang masih diberi kesempatan untuk merevisi susunan, atau berkas bagi para calon legislatif.

“Ya. Untuk di DCS ini, memang bisa untuk merubah nomor urut dan dapil. Ya itu bisa. Bahkan, untuk pindah ke partai lainnya juga bisa,” jelas Tony.

BACA JUGA:Satres Narkoba Polres Kota Metro Amankan 196 Tramadol dari MSA dan RS

 

Untuk mengantisipasi terjadinya data ganda bagi caleg, lanjut Tony, KPU bakal memberi kesempatan bagi yang bersangkutan untuk menentukan pilihan, dari parpol mana dia memilih tampil berkompetisi di panggung politik.

“Kalau caleg itu nyalon dari partai lain, kan timbulnya ganda. Maka, nanti akan disuruh memilih salah satu dan ada penghapusan data peserta. Maka, partai lainnya nanti dihapus dan diganti pendataannya secara lengkap,” tandasnya.  (Mrc)

Sumber: