Anggota BPUPKI I Pengusaha Asal Lampung Tajir Melintir
--Merdeka
BANDARLAMPUNG.LAMPUNGNEWSPAPER-Pengusaha asal Lampung sudah berkiprah dan berkibar dari abad 19. Salah satu adalah Agus Musin Dasaad (25 Agustus 1905 – 11 November 1970) dia merupakan seorang konglomerat pada masa awal berdirinya Republik Indonesia.
Dasaad lahir di Sulu, Filipina pada tanggal 28 Mei 1905 Putra pasangan pengusaha asal Menggala, Lampung (ayah) dan Moro, Filipina (ibu).
Beliau merupakan seorang otodidak yang mengembangkan bisnisnya dari bawah Dasaad lahir di Sulu, Filipina pada tanggal 28 Mei 1905 Putra pasangan pengusaha asal Menggala, Lampung (ayah) dan Moro, Filipina (ibu).
BACA JUGA:Bangunan Bersejarah ini Pemiliknya Orang Terkaya di Lampung dan Donatur Perjuangan Soekarno
Di usianya yang baru menginjak satu tahun, keluarganya pergi merantau dan menetap di Lampung. Ia menghabiskan masa kecil dan pendidikan dasarnya disana, hingga kemudian masuk sekolah dagang di Singapura.
Dasaad sempat magang selama satu tahun di Singapura sebelum kembali ke Palembang dan mendirikan usahanya sendiri. Ia merupakan seorang otodidak yang mengembangkan bisnisnya dari bawah.
Ia memulai kariernya sebagai pengusaha sejak berumur belasan, karena bisnisnya yang banyak mengambil hasil bumi, Dasaad sering hidup berpindah-pindah, dari Sumatera ke Jawa hingga Singapura.
BACA JUGA:Tahun 2024 Gaji PNS Naik 8 Persen,Pensiunan 12 Persen
Pada dekade 1930-an, ia berkongsi dengan Ayub Rais serta Djohor Soetan Perpatih dan Djohan Soetan Soelaiman mendirikan Firma Malaya Import Mij yang berkerjasama dengan Jepang.
Dia juga merupakan pemilik Gedung Dasaad Musin Concern, sebuah konglomerasi yang memainkan peranan cukup penting pada masa awal kemerdekaan Indonesia.
Dasaad juga merupakan anggota BPUPKI 1 dan dikenal sebagai donatur perjuangan Soekarno.
Dia juga merupakan pemilik Dasaad Musin Concern, sebuah konglomerasi yang memegang lisensi beberapa merek mobil Eropa dan Jepang, serta pabrik tekstil dengan merek Kancil Mas.
Pada tahun 1930-an, Dasaad juga terjun ke bisnis perkapalan dan kemudian menjadi importir alat-alat manufaktur(rll)
Sumber: