IAIN Metro Jadi Tuan Rumah KKN Melayu Serumpun 17 PTKIN se-Sumatera
--
METRO. LAMPUNGNEWSPAPER - Sebanyak 1.055 mahasiswa dari 17 Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Negeri (PTKIN) se-Sumatera menjadi peserta Kerja Nyata Melayu Serumpun (KKN-MS) angkatan IV. Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Kota Metro terpilih sebagai tuan rumah gelaran tersebut. Dari ribuan peserta KKN-MS itu, sebanyak 122 mahasiswa berasal dari luar daerah, sisanya dari IAIN Kota Metro, selaku tuan rumah.
Rektor IAIN Metro, Prof Siti Nurjanah mengatakan, sebelum terjun ke lokasi KKN-MS, peserta perlu dibekali pokok-pokok terkait KKN-MS. Pembekalan kegiatan pengabdian mahasiswa kepada masyarakat itu diberikan oleh Kasubdit Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Dirjend Pendis Kementerian Agama RI Muhammad Azi Hakim, Kaban Kesbangpol Kabupaten Pesawaran Syukur, dan Kepala Pusat Pengabdian LPPM IAIN Metro Sainul.
“Kepada narasumber yang kompeten telah hadir, dihaturkan terima kasih. Tema KKN-MS kali ini adalah ‘Merawat Kearifan Lokal Berlandas Moderasi Beragama,” kata Nurjanah, Rabu, 19/7/2023.
Sementara itu, Kasubdit Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Dirjend Pendis Kementerian Agama RI, Muhammad Azi Hakim menyampaikan, kearifan lokal dan moderasi beragama sebagai suatu hal yang urgen dalam berbangsa dan bermasyarakat.
“Dalam masyarakat dan bernegara, dibutuhkan komitmen kebangsaan, sikap toleransi, menolak kekerasan dan kearifan lokal. Empat pilar ini dipandang urgen, mengingat kemajuan teknologi dalam segala aspek tanpa meninggalkan nilai bernegara dan kearifan lokal. Maka tema KKN-MS ini sangat sesuai,” ucapnya.
Di tempat yang sama, Kaban Kesbangpol Pesawaran, Syukur menguraikan potensi kearifan lokal yang ada di Kabupaten Pesawaran, seperti letak geografis, potensi wisata, seni budaya, kependudukan dan kehidupan beragama. Menurutnya, semua itu perlu sentuhan dan dukungan, salah satunya Perguruan Tinggi, termasuk mahasiswa.
“Tentunya kami berterima kasih bila KKN-MS ini ditempatkan di Pesawaran. Dan peserta KKN-MS dapat mengeksplorasi potensi yang ada di sembilan kecamatan dan 62 desa lokasi KKN-MS yang ditempati nanti,” paparnya.
Terakhir, Kepala Pusat Pengabdian LPPM IAIN Metro Sainul menekankan bahwa secara teknis mahasiswa wajib mengikuti buku pedoman yang ada, aturan hukum, aturan desa, bahkan adat budaya setempat.
“Lima prinsip bermasyarakat Lampung yaitu Fi-il Pesenggiri, pertama sakai sambayyan atau gotong royong, ke dua nemui nyimah atau silaturrahim, ke tiga nengah nyappur dalam artian guyub, ke empat ragom mufakat yakni musyawarah untuk mufakat dan ke lima Bejuluk beadok maksudnya menanamkan nilai kebajikan. Hal itu agar bisa dijadikan acuan selama KKN,” tandasnya. (Mrc)
Sumber: