Tak Ada Harga, Berton-ton Labu di Lambar di Buang

Tak Ada Harga, Berton-ton Labu di Lambar di Buang

--

LAMPUNG BARAT, LAMPUNGNEWSPAPER - Pengepul atau Agen Sayuran yang ada di Lampung Barat tepatnya di kecamatan Sekincau, kabupaten Lampung Barat meluapkan kekesalannya dengan membuang berton-ton buah labu siam karena kurangnya permintaan.

Seperti yang di sampaikan oleh salah satu pengepul sayuran yang ada di pekon (Desa) Giham, kecamatan Sekincau, Sugimin, menyampaikan bahwa hal tersebut dilakukan karena tidak laku di pasaran.

“Itu karena biasanya dari luar daerah misal dari Jakarta tiap hari minta sayuran ke agen, nah ini udah gak lagi,” ungkapnya, (18/7).

Kemudian dirinya menyampaikan bahwa sebelum harga itu terjun bebas hingga tidak ada harga lagi, bisa mencapai harga di angka Rp2.000 - Rp3.000 yang biasanya bertahan selama dua bulan, oleh karena itu pengepul pun enggan mengambil labu siam.

“Jadi ya tetap harus kita ambil, karena memang sebelumnya selalu kerjasama terus petani dan pengepul, karena kita juga kasian sama petaninya, kalau enggak diambil rasanya gimana gitu,” jelasnya.

Padahal, menurutnya stok yang melimpah di Lampung Barat menjadi salah satu penyebab harga labu siam menjadi turun sampai tembus di angka Rp200 - Rp500 per kilogram.

Maka dari itu dirinya bersama anak buahnya membuang sebanyak 20-30 karung labu siam di pinggir jalan, sebab tidak dapat bertindak lebih kecuali dengan hal itu.

“Terpaksa ya kita tinggalin juga ke pinggir jalan kemarin. Anak buah yang kemarin ninggalin di pinggir jalan, karena memang mau diapain lagi, udah kami kasih juga ke warga-warga gratis. Terus masih nyisa lagi,” kata dia.

Lebih lanjut, Sugimin menuturkan bahwa harga labu siam di pasar tradisional masih relatif stabil bahkan tinggi, sehingga penjual di pasar tidak perlu merasa cemas.

Sementara itu di lain pihak, salah satu petani labu yang ada di kelurahan Pasar Liwa, Rasid menyampaikan bahwa harga labu sedang tidak stabil.

“Sekitaran seminggu inilah harganya mulai turun karena memang permintaan dari pasar lagi sepi tapi pasokan melimpah, Iya benar ini harganya lagi turun, sekilo cuma bisa dapat harga Rp 500. Kalau diitung-itung juga tidak ketutup modal,” ucap Rasid.

Dirinya berharap agar pemerintah dapat segera menangani permasalahan yang sedang di hadapi oleh petani labu siam yang terjadi di Lampung Barat.

”Semoga aja bisa cepet normal lagi dan stabil, walaupun kejadian seperti ini sering terjadi setiap tahunnya,” pungkasnya. (Ade)

Sumber: