Sentuh Hati Warganya
Lampungnewspaper.com - Jika sebuah daerah dipimpin oleh seorang perempuan, maka dengan hati lembut dan sifat ketegasan seorang Ibu, akan mampu merasakan apa yang diinginkan warganya. Salah satu contoh seperti di Kota Surabaya yang dipimpin oleh Walikota Tri Rismaharini, beliau menerapkan konsep Pemerintahan kerja nyata, sehingga mampu mensejahterakan dan mengagumkan rakyatnya. Begitu pula yang terjadi di Kabupaten Tulangbawang, Provinsi Lampung. Sebuah Kota kecil dengan sejuta cerita, bukan sebuah kiasan kata, melainkan kenyataan, banyak program yang tidak terlihat, namun membekas dihati, diingat sampai mati oleh yang menikmati. Demikian itu yang saya rasakan dan cermati saat ini sebagai wartawan yang bertugas di Kabupaten berjuluk Sai Bumi Nengah Nyappur. Lewat sentuhan tangan dingin seorang Bupati Tulangbawang Hj. Winarti SE MH dan Wakil Bupati Hendriwansyah, yang dikemas dalam 25 program unggulan pro-rakyat, telah terbukti mampu memberikan perubahan yang menyejukan, apalagi jika kita rasakan dengan hati yang ikhlas, bukan sekedar merasakan perubahan yang ada diingin hati kita sendiri. Terlihat jelas, banyak program kemasyarakatan, yang memang tidak dibutuhkan oleh orang yang memiliki mobil mewah dan harta berlimpah, tapi cukup berguna dan penting bagi rakyat jelata. Beberapa program yang paling menyentuh hati warganya itu, ialah seperti pemberian santunan kematian bagi orang yang tidak mampu. Saya rasa, program ini sangat luar biasa, saya tidak bisa membayangkan, bagaimana rasa hati sebuah keluarga yang ditinggalkan, pasti sangat terpukul atas kepergian salah satu dari bagian keluarga. Namun disaat-saat seperti itu, Pemerintah hadir ditengah-tengah masyarakat, memberikan dukungan moril dan juga materil, sungguh bukti rasa kemanusiaan yang adil dan beradap. Tentu, begitulah, rasa yang dirasakan oleh keluarga yang mendapat santunan kematian, saat ketika mereka dihantam rasa kehilangan, ditambah lagi dalam upaya keluar dari garis kemiskinan, namun harus kehilangan keluarga, yang terkadang pula merupakan seorang tulang punggung pencari nafkah. Gelap hati, gundah perasaan. Tetapi, ditengah rasa kehilangan itu, Pemerintah hadir ditengah-tengah rakyat, untuk sedikit meringankan beban bagi shohibul musibah. Mungkin semua yang baca ini setuju dengan saya, santunan itu memang tidak seberapa bagi orang-orang yang memiliki banyak harta, tapi dengan pemberian santunan kematian, setidaknya cukup untuk dapat dibelikan batu nisan dan menambah modal guna acara tahlilan kematian bagi orang yang tidak mampu. Sejauh ini, dari data yang saya dapat dari Dinas Sosial dan banner yang dipasang oleh Dinas Kominfo Tulangbawang, dari Tahun 2018 hingga Tanggal 17 Juni 2020, santunan kematian yang nilainya hanya sebesar Rp.1.000.000, – per jiwa tersebut, telah direalisasikan untuk sebanyak 2.527 jiwa. Sebuah program yang tidak terlalu menelan banyak anggaran, akan tetapi sangat syahdu menyentuh relung-relung hati masyarakat yang membutuhkan. Sungguh program yang cukup tepat sasaran. Selain itu, masih banyak lagi berbagai program yang juga berpihak kepada rakyat kecil, yang mampu memberikan asa dan memotivasi masyarakat untuk dapat keluar dari garis kemiskinan, program itu diantaranya seperti pemberian beasiswa bagi keluarga tidak mampu dan berprestasi, serta pemberian dana bagi kelompok usaha ekonomi kreatif. Masih banyak lagi berbagai program yang jika telah dilaksanakan, akan tetapi wujudnya hampir tidak terlihat, namun membekas dihati masyarakat, menembus kalbu, yakni seperti diberangkatkannya masyarakat untuk pergi berangkat umroh ke Tanah Suci Mekkah, Jiarah ke Makam Wali Songo, Tirtayatra dan Yerusalem, bagi para tokoh agama, masyarakat dan orang-orang yang dianggap telah berjasa terhadap Kabupaten Tulangbawang. Sebuah perjalanan suci yang diberikan Pemerintahan Bupati Winarti dan Wakil Bupati Hendriwansyah, untuk dapat mendekatkan diri masyarakatnya kepada sang pencipta, sungguh religius. Selanjutnya juga ada pemberian insentif terhadap marbot masjid, guru ngaji, guru sekolah minggu, guru prasman, pemuka agama, penghulu dan penjaga makam, lalu bantuan bagi penyandang disabilitas, orang lanjut usia serta bantuan bagi anak yatim-piatu. Pemberian-pemberian itu memang tidak seberapa, tapi setidaknya cukup lumayan untuk menambah penghasilan bagi mereka-mereka para penerima, guna menyambung kehidupan keluarga dan diri sendiri. Tidak ada yang bisa menampik keberhasilan program-program ini, lebel penghargaan hingga tingkat nasional pun acap kali menjadi buah hadiah dari kerja keras semua yang mendukung 25 program. Tentunya masyarakat sangat berharap, berbagai program yang ada di 25 program unggulan tersebut, dapat tetap terus konsisten dirasakan rakyat Sai Bumi Nengah Nyappur. Karena, sejatinya berbagai program dan pembangunan bertujuan untuk mensejahterakan masyarakat disegala bidang. Akan tetapi terkadang tidak tepat sasaran atau tidak terlalu dirasakan manfaatnya, maka sudah sangat tepat, apa yang dilakukan Bupati Tulangbawang Hj. Winarti SE MH, ialah memastikan 25 program unggulan benar-benar dapat dirasakan manfaatnya oleh masyarakat. Untuk memastikan programnya benar-benar sampai ditangan masyarakat, Bupati Winarti punya cara jitu, dengan melakukan gerilya mengunjungi masyarakatnya yang berada di Kampung – kampung dan Kecamatan. Maka tentunya, disetiap kunjungannya, tidak akan disia-siakan oleh Bupati perempuan pertama di Kabupaten berjuluk Sai Bumi Nengah Nyappur itu, ia bertanya secara langsung kepada masyarakat, apa kendala dan apa yang diinginkan rakyatnya. Disetiap acara kunjungan bersama para Pejabat dilingkup Pemkab Tulangbawang, Aparatur/Kepala Kampung dan tokoh masyarakat, diberikan kesempatan untuk menyampaikan sejauh mana realisasi 25 program dan menyampaikan apa yang diinginkan masyarakat untuk kedepan. “Alhamdulillah masyarakat sangat merasakan dampak baik dari 25 program unggulan. Cuma kami meminta lagi Bu, yang sangat di nanti yaitu penambahan perbaikan jalan,” ujar Kakam Mujiono mewakili aspirasi masyarakat dalam sambutan kunjungan rombongan Bupati Winarti saat monitoring program, Senin (09/2019), sebelum Covid-19 masuk ke Indonesia. Begitulah contoh pola cara kinerja yang dipakai Bupati Winarti, rangkaian birokrasi tidak terlalu terpakai untuk dapat sekedar mengetahui harapan masyarakatnya, sama halnya seperti kinerja Presiden Republik Indonesia Ir. Joko Widodo (Jokowi). Selain dari penyampaian Kepala Kampung tersebut, ada pula beberapa aspirasi masyarakat banyak, yang ditampung dan terserap oleh Bupati Tulangbawang dan serombongannya, dan langsung tindaklanjuti dengan merumuskan keinginan rakyat. Sementara sehabis menampung aspirasi dan keinginan masyarakat, agar tidak terlupakan, Bupati Winarti, wanita yang akrab disapa Bunda itu langsung memberikan atensi dan arahan kepada jajarannya, supaya fokus melakukan rekap permasalahan yang ada ditengah masyarakat, sehingga dapat dipecahkan dan dicarikan solusi jalan keluar. Bahkan tidak segan-segan Bupati Winarti mengajak untuk berdiskusi mendadak. “Saya minta selesai acara ini kita rapat di Unit II, dipinggir jalan gak apa-apa, membahas masalah pupuk,” demikian Bunda Winarti memberi arahan kepada jajarannya, menanggapi permasalahan ditengah masyarakat dan mencarikan solusi secepatnya. Maka, dijaman milenial seperti saat ini, sebuah keberuntungan bagi Kabupaten Tulangbawang, memiliki Pemimpin yang tanggap dan sigap, sebuah Daerah yang terkadang tidak jelas apa jajanan khas oleh-olehnya, tapi yang jelas, seruit sambal terasi, sebuah makanan khas yang takan terlupakan kenikmatannya oleh yang pernah mencoba. (Mad)
Sumber: