Calon Tunggal Jadi Petaka Bagi Demokrasi
Lampungnewspaper.com - Adanya indikasi pelaksanaan pilkada Pesawaran yang akan digelar pada 9 Desember mendatang akan muncul calon tunggal melawan kotak kosong mendapat sorotan dari politisi Hanura, Supriyadi. Supriyadi yang juga anggota DPRD Pesawaran ini menilai jika seandainya pilkada pada Desember melawan kotak kosong, tentunya merupakan musibah dan kemunduran demokrasi. \"Apabila terjadi hanya ada calon tunggal dalam pilkada Kabupaten Pesawaran tahun 2020 nanti, tentunya ini merupakan kemunduran demokrasi. Tentunya masyarakat kita ini sudah semakin dewasa dalam menyikapi fenomena demokrasi yang ada di Kabupaten Pesawaran ini,\"ucapnya. Diakui Anggota DPRD Dapil I Gedongtataan ini, memang tidak ada yang dilanggar terkait dengan calon tunggal. Dan hal itu juga sudah di atur dalam undang - undang. Akan tetapi secara etika untuk memberikan suatu proses pendidikan politik yang baik, tentunya proses demokrasi yang kompetitif dapat terlaksana untuk menuju demokrasi yang berkualitas dan bermartabat. \"Dengan jumlah 45 kursi yang ada, tentunya dari komposisi kursi yang dimiliki oleh partai politik ini, setidaknya bisa diformulasikan dengan 3 pasangan calon. Dengan catatan partai politik ini sudah memiliki pandangan kader-kader yang terbaik untuk diusung dalam pencalonan di Kabupaten Pesawaran,\" imbuhnya. Munculnya isu calon tunggal lanjut Supriyadi, dirinya berharap berharap kepada partai politik untuk bisa lebih dewasa dalam menyikapi fenomena yang ada dan isu- isu yang berkembang ini. \"Mudah- mudahan nanti isu calon tunggal ini tidak benar, dan kita berharap minimal ada dua pasangan calon yang bertarung pada Pilkada Kabupaten Kabupaten Pesawaran mendatang,\" pungkasnya. (rnn/asf)
Sumber: