Mengenal Lebih Dekat Olahraga Airsoft Gun
LAMPUNGNEWSPAPER.COM, METRO - Komunitas Dunia Rekreasi airsofT (KDRT) Kota metro yang baru berdiri 5 Agustus tahun 2022, gencar melakukan latihan strategi \"tempur\" (skirmish) minimal satu kali dalam seminggu. \"Klub KDRT dibentuk berdasarkan kepada Keputusan Menteri Hukum dan HAM RI No. AHU. 0011136.AH.01.07.TAHUN 2022, dan sejak didirikan, Latihan terus kami lakukan guna mengasah kemampuan adu strategi anggota kami,\" ucap Ketua, Komunitas Dunia Rekreasi airsofT (KDRT), Sapto Yuwuno, diarea wisata Capit Urang (yang biasa disebut lokasi sanhok oleh para airsofter Metro) di wilayah Metro Utara, Minggu Siang, 15 Januari 2023. Ia juga mengatakan, latihan strategi tempur yang dilakukan oleh airsofter kota metro, layaknya seperti strategi pada pertempuran sungguhan. \"Hampir lima puluh anggota KDRT dan beratribut lengkap berkumpul di area latihan sanhok yang dikelilingi pepohonan dan tumbuhan liar, di akhir pekan,\" tegasnya. Ia juga mengatakan mereka membawa Unit (sebutan untuk airsoftgun yang digunakan) dengan berbagai jenis dan memakai aksesoris permainan tempur, seperti kacamata pelindung, topeng/masker, pelindung tubuh dan kepala serta sepatu lapangan. Masih dikatakannya, KDRT merupakan suatu komunitas penghobi permainan simulasi tempur dengan menggunakan replika senjata yang dikenal dengan sebutan airsoftgun, yang kerap disebut sebagai unit. Ini bukan unit benaran yang layaknya digunakan aparat penegak hukum sedangkan untuk amunisinya menggunakan Ball Bullet atau Ball Bearing (BB) yang terbuat dari plastik dengan ukuran 6mm. \"Jika terkena (BB) tidak terlalu menyakitkan karena terbuat dari plastik dan tidak berbahaya bagi tubuh karena ini bukan unit benaran yang layaknya digunakan aparat penegak hukum. Kemudian sistem permainannya mengedepankan kejujuran dan sportifitas, jika tertembak (terkena BB) harus mengakui diri dengan cara mengangkat tangan dan mengatakan \"HIT\",\" imbuh Sapto. Lanjutnya ia juga menambahkan, Permainan simulasi pertempuran ini melibatkan dua tim atau lebih, dengan melakukan uji coba strategi tempur dan latihan rutin yang digelar minimal satu kali dalam seminggu. \"Kita latihan yang dilakukan minimal satu kali seminggu, terkadang di gedung seketariat (untuk latihan jenis 3 on 3, tembak reaksi maupun sniper elite) dan hutan-hutan (untuk skirmish-simulasi perang-perangan),\" tegas Sapto. Masih dikatakannya para anggota KDRT harus adu taktik dan strategi agar dapat melumpuhkan tim lawan. Apalagi, lokasi bermain di hutan belantara yang mengandalkan strategi perang gerilya. Setiap anggota tim harus mampu mengetahui posisi musuh dan menghemat amunisi. Sedangkan bermain di gedung, dengan ruang sempit dan tak ada celah, anggota komunitas Airsoft bakal melakoni pertempuran jarak dekat yang biasa disebut oleh para airsofter dengan istilah Close Quarter Battle (CQB). \"Yang jelas adu strategi karena bermain di hutan/area terbuka pasti berbeda dibanding di gedung/area tertutup,\" sambungnya. Latihan ini sekaligus digunakan untuk memberikan pemahaman/sosialisasi kepada publik tentang ciri unit replika airsoft gun dan bagaimana tata tertib menggunakannya. Pihaknya juga melarang anggotanya menggunakan seragam asli yang biasa dipakai anggota TNI/Polri didalam melakukan latihan/simulasi. Sapto juga kembali menjelaskan soal penggunaan unit tersebut. Dia menilai, ada perbedaan persepsi antara airsoft gun dan air gun. \"Airsoft gun adalah alat permainan yang digunakan dalam olah raga airsoft, yang relatif sangat aman digunakan dalam olah raga jika dilakukan sesuai dengan ketentuannya dan Kami adalah penghobi airsoft gun,\" bebernya. Airsoft gun disebut menggunakan tenaga pegas/spring, baterai, green gas sebagai penggerak/pelontar BB. Berbeda dengan air gun yang menggunakan gas CO2 dengan daya tekanan yang jauh lebih besar dengan peluru jenis gotri metal yang sangat berbahaya jika disalahgunakan. Dan pada umumnya replika airgun yang kerap digunakan oleh pelaku kriminal, bukan airsoft gun. \"Untuk permainan kita gunakan daya di bawah 2.0 joule,\" tutupnya. (mrc/apr)
Sumber: