Pengabdian Parosil Mabsus

Pengabdian Parosil Mabsus

Oleh Ade Irawan, S.Hut.,

Hi. Parosil Mabsus, S.Pd hari ini mengakhiri perjalanan panjangnya selama lima tahun memimpin Lampung Barat sejak dilantik pada Desember 2017 lalu. Selama itu banyak cobaan dan rintangan yang dirinya hadapi.

Cita-cita memakmurkan dan mensejahterakan masyarakat Lampung Barat tentu menjadi fokus utama Parosil. Berbekal pengalamannya menjabat sebagai anggota DPRD Lampung Barat, ia bersama wakilnya Mad Hasnurin membuat beberapa gebrakan dengan jargon Lampung Barat Hebat.

Beberapa program baik dari segi rohani, materi, sosial, maupun pendidikan difokuskan.

Setelah mengabdi menjadi Kepala Daerah selama lebih kurang satu periode atau selama lima tahun dari 2018 hingga 2022, Parosil Mabsus membawa Lampung Barat menjadi lebih baik.

Selama satu periode telah membangun banyak ruas jalan dan jembatan baru, memberikan ratusan masyarakat nya hadiah umroh, ribuan anak sekolah diberikan seragam gratis, bangun puskesmas disetiap kecamatan dan banyak program lainnya yang berdampak positif bagi masyarakat Lampung Barat.

Pada program Semua Bisa Melanjutkan Sekolah, Parosil Mabsus memberikan Seragam Gratis pada siswa-siswi SD, MIN, SMP dan MTS dengan jumlah penerima manfaat yang tidak sedikit yaitu sebanyak 55.000 orang. Disamping itu, Parosil juga mempunyai program unggulan lainnya seperti program beasiswa kedokteran.

Terbukti dari angka pertumbuhan Indeks Pembangunan Manusia yang sebelumnya pada tahun 2017 sebesar 66,06, meningkat setiap tahunnya yaitu tahun 2018 dengan angka 66,74, tahun 2019 meningkat menjadi 67,5, tahun 2020 kembali meningkat menjadi 67,8, dan pada tahun 2021 juga meningkat menjadi 67,90.

Sedangkan untuk angka Harapan Lama Sekolah, dari 2017 sebesar 12,18 tahun, pada 2018 meningkat menjadi 12,19 tahun, kemudian 2019 meningkat lagi menjadi 12,24 tahun, 2020 kembali meningkat menjadi 12,25 tahun dan pada 2021 juga meningkat menjadi 12,26 tahun.

Sementara untuk angka Rata-rata Lama Sekolah pada 2017 yaitu 7,33 tahun, meningkat pada 2018 menjadi 7,6 tahun, 2019 meningkat lagi menjadi 7,85 tahun, 2020 kembali meningkat menjadi 8,06 tahun dan pada 2021 juga meningkat menjadi 8,07 tahun.

Di program Pelayanan Masyarakat Sehat juga tidak kalah baik dalam meningkatkan kesehatan masyarakat, tidak tanggung-tanggung Parosil memberikan konsentrasi anggaran yang besar untuk membuat Puskesmas yang bertaraf Rumah Sakit di setiap Kecamatan yang ada, dan beberapa program kesehatan seperti ambulance hebat, bidan desa dan program kesehatan lainnya.

Hasilnya, angka harapan hidup masyarakat Lampung Barat dari tahun 2017 hingga 2021 meningkat, pada tahun 2017 angka harapan hidup yaitu 66.86 tahun, 2018 meningkat yaitu 67.09 tahun, 2019 menjadi 67.43 tahun, 2020 kembali meningkat yaitu 67.58 tahun, dan pada 2021 juga meningkat yaitu menjadi 67.65 tahun.

Selain itu, Parosil bersama Mad Hasnurin juga terkenal dengan jargon kepala daerah yang mengedepankan inovasi. Hal itu terbukti dari beberapa pembangunan yang dilakukan, seperti pembangunan sekolah kopi untuk peningkatan kualitas sumberdaya manusia di sentra perkopian, lalu program Penataan Kota Liwa Sebagai Kota Budaya dengan membangun pusat budaya yaitu Pembangunan Gedung Budaya atau Gedung Pancasila, dengan cita-cita akan menjadi pusat Kebudayaan masyarakat Lampung Barat.

Kesemua capaian-capaian tersebut memberikan secercah harapan untuk Lampung Barat menjadi lebih baik dan hebat.

Lalu, apakah kesemua program bersama capaian-capaian tersebut tepat sasaran juga tepat guna anggaran. Kita lihat sekilas kebelakang, perbandingan sebelum dan sesudah Parosil Mabsus menjabat Bupati Lampung Barat.

Tahun 2017, pada saat itu Lampung Barat masih masuk dalam kabupaten tertinggal yang kemudian keluar menjadi Kabupaten berkembang di era Parosil Mabsus. Pada tahun 2017 itu, pertumbuhan ekonomi Lampung Barat sebesar 5.03 persen, sedangkan pendapatan perkapitanya yaitu sebesar Rp20.500.000 per kapita per tahun dan tingkat inflasi sebesar 3,3 persen.

Kemudian dari sisi data sosial, jumlah masyarakat miskin Lampung Barat tahun 2017 sebanyak 4.271.000 jiwa dan angka pengangguran sebanyak 0,96 persen.

Nah, mari kita lihat data dari tahun 2017 hingga 2021 yang didapat dari Badan Pusat Statistik (BPS) Lampung Barat, capaian setelah empat tahun Parosil menjabat.

Produk Domestik Regional Bruto Atas Dasar Harga Berlaku atau PDRB ADHB (juta rupiah) tahun 2017 hingga 2021 terus meningkat, tahun 2017 PDRB ADHB Lambar sebesar Rp6.116.299,64, meningkat pada tahun 2018 menjadi Rp6.590.613,92, tahun 2019 meningkat kembali menjadi Rp7.095.651,44, tahun 2020 meningkat menjadi Rp7.131.894, dan tahun 2021 Rp7.482.438,38.

Sementara untuk pertumbuhan ekonomi Lampung Barat dari tahun 2017 hingga 2021 mengalami peningkatan dan penurunan. Pertumbuhan Ekonomi tahun 2017 sebesar 5,03 persen, tahun 2018 naik menjadi yaitu 5,09 persen, tahun 2019 kembali naik yaitu 5,18 persen, tahun 2020 melemah akibat dampak Pandemi Covid-19 yaitu -1,16 persen, dan tahun 2021 naik kembali yaitu 2,58 persen.

Artinya, selama Parosil menjabat lima tahun terakhir ini yaitu dari 2018 hingga 2021, pertumbuhan ekonomi Lampung Barat terus mengalami peningkatan, serta dibarengi juga dengan peningkatan Pendapatan Per Kapita dari tahun 2017 hingga tahun 2021 sebesar Rp4.210.000.

Pendapatan Per Kapita Lampung Barat tahun 2017 sebesar Rp20.500.000 juta, tahun 2018 naik menjadi Rp21.920.000, tahun 2019 naik menjadi Rp23.400.000, 2020 kembali naik menjadi Rp23.610.000, dan tahun 2021 juga naik menjadi Rp24.710.000 per kapita per tahun.

Pendapatan Per Kapita pada era Parosil Mabsus meningkat setiap tahunnya, namun angka tersebut masih sangat jauh dibandingkan dengan angka Pendapatan Per Kapita Nasional. Badan Pusat Statistik (BPS) pada 2018 mencatat, angka pendapatan per kapita Indonesia sebesar US$ 3.927 atau sekitar Rp56 juta per kapita per tahun.

Sedangkan untuk Pengeluaran per Kapita per Tahun masyarakat Lampung Barat dari tahun 2017 sebesar Rp9.517.000 meningkat menjadi Rp9.969.000 pada tahun 2021. Pada tahun 2018 sebesar Rp9.741.000, lalu meningkat pada tahun 2019 menjadi Rp9.970.000, namun menurun pada tahun 2020 menjadi Rp9.929.000 karena adanya penurunan daya beli akibat dampak Pandemi Covid-19, hingga meningkat kembali pada tahun 2021 yaitu sebesar Rp9.969.000 rupiah pertahunnya.

Kemudian dari sisi data sosial, Angka Jumlah Penduduk Miskin Lampung Barat di eranya Parosil Mabsus juga menurun, dari tahun 2017 jumlah penduduk miskin sebanyak 4.271.000 jiwa dan menurun menjadi 3.936.000 jiwa pada tahun 2021.

Data angka jumlah penduduk miskin Lampung Barat tahun 2018 sebanyak 4.062.000 jiwa, tahun 2019 turun menjadi 3.905.000 jiwa, dan tahun 2020 kembali turun menjadi 3.812.000 jiwa, namun pada tahun 2021 kembali meningkat menjadi 3.936.000 jiwa.

Sementara angka Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) pada masa era Parosil Mabsus sejak 2017 hingga 2021 mengalami peningkatan. Tahun 2017 TPT di Lampung Barat hanya sebesar 0,96 persen, namun tahun 2018 mengalami peningkatan dengan angka TPT yaitu 2,76 persen, pada tahun 2019 kembali menurun yaitu dengan angka TPT 1,68 persen, tahun 2020 meningkat kembali yaitu 2,13 persen, dan tahun 2021 juga kembali meningkat menjadi 2,83 persen.

Dari data-data tersebut, penulis menilai bahwa Hi. Parosil Mabsus telah membuktikan bahwa dirinya telah bekerja keras untuk kemakmuran masyarakat Lampung Barat. Banyak prestasi yang di dapatkan semenjak memimpin Lampung Barat, walau pada awal tahun 2020 lalu dirinya diberikan cobaan yang berat karena Pandemi Covid-19 yang sangat berdampak pada masyarakat.

Pertanyaan terbesarnya adalah, apakah selama kepemimpinan Parosil Mabsus dengan segala program unggulan dan prestasinya itu, Lampung Barat berjalan dijalan yang benar dan tepat sasaran untuk kemakmuran rakyat.

Apakah jargon Lampung Barat Hebat itu benar-benar dapat dirasakan.

Lalu, bagaimana jika Parosil Mabsus tahun 2024 nanti kembali terpilih dan menjabat sebagai Bupati Lampung Barat dua periode, kira-kira apa visi misinya, apakah akan berbeda, atau tetap melakukan hal yang sama.

Sumber: