Siswa Menyambut Gembira dan Bersyukur Ada Program MBG di Lampura

Siswa Menyambut Gembira dan Bersyukur Ada Program MBG di Lampura

--

LAMPUNGUTARA,LAMPUNGNEWSPAPERMCOM Program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang diprakarsai oleh Presiden RI Prabowo Subianto melalui Badan Gizi Nasional dan Yayasan Gempita Global Mandiri berhasil memberikan manfaat nyata bagi siswa di Kabupaten Lampung Utara (Lampura), Selasa 17 September 2025.

Program ini tidak hanya meringankan beban ekonomi orang tua dalam memenuhi kebutuhan gizi anak-anaknya, tetapi juga mendukung peningkatan kualitas sumber daya manusia di daerah.

Yayasan yang berada di Kelurahan Kota Alam, Kecamatan Kotabumi Selatan, telah menyalurkan bantuan makanan bergizi secara gratis kepada 3.505 siswa di empat sekolah, yaitu SMU Negeri 4 Kotabumi (942 siswa), SMU Negeri 3 Kotabumi (1.130 siswa), MIN 1 Kotabumi (781 siswa), dan MIN 7 Kotabumi (652 siswa).

Sherly Nasuri, pemilik Yayasan Gempita Global Mandiri, menyampaikan rasa syukurnya atas keberhasilan program ini. Ia berharap MBG dapat terus berkontribusi memperbaiki kualitas gizi sekaligus membuka peluang kerja bagi sekitar 50 karyawan yang terlibat dalam pelaksanaan program.

“Hari ini, anak-anak tidak perlu khawatir lagi membawa bekal karena kami menyediakan makanan bergizi gratis yang membantu mereka fokus belajar tanpa beban,” jelas Uni Sherly.

Kepala SMU Negeri 4 Kotabumi, Ratna Dewi, mengapresiasi kualitas makanan yang disediakan. Ia mengatakan makanan yang disuplai sangat sehat, segar, dan disambut antusias oleh para siswa. 

Selain itu, pelayanan dari yayasan berjalan dengan sangat bersahabat sehingga menjalin hubungan baik dengan para siswa.

Siswa SMU Negeri 4 Kotabumi, Rio dan Rizki dari kelas 11 dan 12, juga menyatakan kepuasannya dengan program ini. 

“Makanannya enak, segar, dan sehat. Kami jadi bisa menabung uang jajan dari rumah untuk keperluan lain,” ujar mereka.

Program MBG di Lampura, ini dilaksanakan sesuai standar "Isi Piringku" dari Badan Gizi Nasional yang memenuhi 25-35% kebutuhan gizi harian siswa lewat menu seimbang antara karbohidrat, protein, sayur, buah, dan susu.

Selain memberikan manfaat langsung kepada siswa, program ini juga berperan dalam pemberdayaan ekonomi lokal. 

Sekitar 50 lapangan kerja diciptakan melalui dapur komunitas yang memasok makanan, sejalan dengan capaian nasional yang telah menyerap ratusan ribu tenaga kerja dan melibatkan berbagai pelaku usaha lokal, seperti petani, nelayan, dan UMKM.

Ketua Yayasan, Aris Nugroh, yang mewakili Badan Gizi Nasional, menegaskan bahwa MBG tidak hanya bertujuan memenuhi kebutuhan gizi anak, tapi juga mendorong perekonomian daerah dengan memberdayakan produk dan tenaga lokal supaya tumbuh berkelanjutan.

Data menunjukkan bahwa 60% anak di Indonesia belum memperoleh gizi seimbang sehingga program MBG menjadi intervensi penting dalam menurunkan angka stunting dan meningkatkan keberhasilan belajar siswa. Evaluasi nasional mengungkap peningkatan kehadiran dan prestasi akademik siswa peserta program.

Sumber: