PT Mandiri Utama Finance Baturaja Tarik Kendaraan dengan Cara Menipu Debitur

Hariadi (Tengah) dan Arfan (Baju Putih) --
Alih-alih mendapatkan program yang dijanjikan, kendaraan Mobil milik Ema tiba-tiba sudah tidak ada lagi di tempat, termasuk Arman dan Arga. Baru diketahui, surat yang ditandatangani itu ternyata Berita Acara Serah Terima Kendaraan (BASTK).
"Surat itu juga tidak sempat saya baca, bahkan yang menandatanganinya bukan saya, melainkan suami saya," kata ibu dua anak ini.
Surat BAST itu juga dari pihak leasing yang menandatangani bukan Arman atau pun Arga melainkan bernama Reli Agustian.
Setelah kendaraan dibawa kabur Arman dan Arga, keluarlah dua orang bernama Arfan yang mengaku selaku pimpinan (head) 1 dan Hariadi (head 2) yang bertanggung jawab di MUF Baturaja.
"Kedua pimpinan itu mengaku ke kami bahwa pihak wilayah Arman dan Arga tidak mengetahui secara pasti identitas keduanya, bahkan tidak berkoordinasi dengan mereka berdua," jelas Ema menangkap keterangan Arfan dan Hariadi.
Ema menyesalkan tidak adanya keterbukaan mengenai niat sebenarnya yang diduga penarikan kendaraan. Menurutnya, kedua pria tersebut tidak pernah menyampaikan secara jelas bahwa tujuan kunjungan adalah untuk mengambil alih kendaraan.
“Kami merasa ditipu dan tidak diberikan jalan terbaik. Kami pulang dengan kecewa dan terpaksa pulang naik mobil travel,” ujar Ema.
Kejadian ini menimbulkan kekhawatiran mengenai prosedur dan transparansi penanganan kredit di MUF. Ema berharap pihak perusahaan dapat memberikan klarifikasi dan menjamin perlindungan hak-hak nasabah secara terbuka.
"Kami menganggap persoalan ini bukan lagi penyelesaian tunggakan. Melainkan masuk dalam penipuan dan pencurian. Kami akan melaporkan hal ini kepihak terkait," tutup Ema.
Wartawan mencoba mengonfirmasi Arfan, Hariadi, Arman, dan Heru terkait berita ini, melalui pesan WhatsApp. Namun, hingga berita ini diterbitkan, semuanya belum memberikan jawaban.
Sumber: