Pemprov Lampung Siapkan Tiga Rombel Program Sekolah Rakyat

Pemprov Lampung Siapkan Tiga Rombel Program Sekolah Rakyat

Kadisos Lampung Aswarodi. Foto Ist--

LAMPUNGNEWSPAPER.COM--Pemerintah Provinsi (Pemprov) Lampung melalui Dinas Sosial (Dinsos) menyiapkan tiga rombongan belajar (rombel) yang terdiri dari 75 siswa untuk mengikuti program Sekolah Rakyat

Kepala Dinas Sosial Provinsi Lampung, Aswarodi, mengatakan jika pihaknya telah mendapatkan intruksi dari Kementerian Sosial yang meminta untuk segera melakukan rekrutmen peserta didik. 

"Kita sudah mendapatkan arahan resmi dari Kementerian Sosial yang meminta kita untuk segera melakukan rekrutmen peserta didik. Dan ini Insyallah mulai belajar tahun ajaran ini," kata Aswarodi saat dimintai keterangan, Senin (2/6/2025). 

Menurutnya, Kementerian Pekerjaan Umum telah melakukan survei sarana yang akan digunakan sementara untuk menjadi lokasi Sekolah Rakyat yakni di kantor Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BPSDM).

BACA JUGA:Gubernur Mirza Tunjuk Sulpakar Sebagai Plt Kepala Dinas PMDT Lampung

BACA JUGA:Pemprov Lampung Jajaki Kerjasama Dengan Shandong, Produktivitas Diprediksi Naik 30%

"Penampungan sementara yang ditetapkan adalah di BPSDM. Untuk daya tampung yang ditetapkan itu 3 rombel dan masing-masing rombel 25 jadi seluruh nya 75 siswa," kata dia. 

Menurutnya karena adanya keterbatasan maka Sekolah Rakyat hanya untuk jenjang SMA dan di targetkan pada tanggal 18 Juni calon peserta didik telah ditetapkan. 

"Dengan keterbatasan tersebut kita hanya buka untuk jenjang SMA. Kita targetkan tanggal 18 Juni sudah ditetapkan SK kepala daerah dalam hal ini pak gubernur untuk calon peserta didik sekolah rakyat jenjang SMA," kata dia. 

Pada kesempatan tersebut ia menjelaskan jika Sekolah Rakyat meruapakan program pendidikan berbasis asrama dan diperuntukkan bagi orang miskin sehingga siswa yang masuk kategori masuk kedalam keluarga miskin. 

"Karena sekolah rakyat adalah program pendidikan berbasis asrama dan diperuntukkan untuk orang miskin terutama yang berada di desil 1 atau 2 atau miskin eksterm. Jadi kriteria nya adalah anak yang masuk kedalam DTSN," katanya. 

Selain harus masyarakat miskin para calon siswa juga akan dilakukan pemeriksaan kesehatan guna memastikan para siswa benar-benar sehat dan siap untuk mengikuti pembelajaran selama di Sekolah Rakyat. 

"Nanti akan ada cek kesehatan jadi setelah mereka ditetapkan sebagai calon siswa maka akan dilakukan cek kesehatan untuk memastikan  benar-benar sehat. Kemudian ada dukungan dari orang tua yang mengizinkan anaknya tinggal di asrama," paparnya. 

Sementara itu untuk tenaga pendidikan Kementerian Sosial telah melakukan koordinasi dengan Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah untuk menyiapkan para guru. 

Sumber: