Lampung The King Of Sumatera Menjawab 3 Masalah Pokok

--
Namun Lampung, belum pernah mencatat pertumbuhan tertinggi di Sumatera ( y to y). Catatan yang pernah diraih adalah Lampung pernah mengalami pertumbuhan tertinggi di Sumatera untuk pertumbuhan q to q. Yakni pada triwulan II tahun 2022 sebesar 9,12 persen. Bahkan itu pertumbuhan tertinggi kedua secara nasional.
Pada tahun 2010, pertumbuhan ekonomi Lampung sama dengan rata rata nasional, yakni 6,1 persen. Namun, pertumbuhan ekonomi Sumatera jauh di bawah itu. Yakni, hanya 3,16 persen.
Posisi puncak di Sumatera saat itu diraih oleh Jambi. Yakni, tumbuh 7,33 persen.
Meskipun pada tahun 2011 ekonomi Lampung tetap tumbuh, yakni sebesar 6,39 persen, namun masih di bawah rata rata nasional 6,5 persen. Sedangkan di Sumatera, Jambi kembali di posisi teratas dengan pertumbuhan 7,86 persen.
Tahun 2012 menjadi tonggak sejarah pertumbuhan ekonomi Lampung melampaui pertumbuhan ekonomi nasional.
Saat itu Lampung tumbuh 6,48 persen. Dan itu tercatat sebagai pertumbuhan ekonomi Lampung tertinggi selama 20 tahun terakhir. Bisa jadi rekor selama Lampung berdiri.
Hanya saja pencapaian itu belum menempatkan Lampung sebagai provinsi dengan pertumbuhan tertinggi di Sumatera. Tahun 2012, pertumbuhan tertinggi diraih Sumatera Utara sebesar 6,89 persen.
Pada tahun yang sama pertumbuhan ekonomi nasional 6,23 persen. Bahkan Sumatera rata rata hanya tumbuh 6 persen.
Sejak itu sampai tahun 2020, pertumbuhan ekonomi lampung selalu di atas rata-rata nasional dan Sumatera. Namun, belum satu kali pun meraih pertumbuhan ekonomi tertinggi di Sumatera.
Pada era itu Lampung dipimpin 2 gubernur sebelumnya. Yakni, Sjachroedin ZP (2004-2014) (dan Ridho Ficardo (2014-2019).
Lampung mulai mengalami kemunduran sejak era Gubernur Arinal Djunaidi (2019-2024)
Pada kurun waktu itu, pertumbuhan ekonomi Lampung terpuruk. Selalu di bawah rata rata nasional dan Sumatera.
Pada tahun 2020, pertumbuhan ekonomi Lampung anjlok menjadi -1,73 persen. Namun masih di atas rata rata nasional dan Sumatera yang masing-masing mengalami pertumbuhan negatif, yakni -2,07 persen dan -1,25.
Anjloknya pertumbuhan ekonomi itu memang bisa dimaklumi karena saat terjadi pandemi Covid 19. Semua sektor ekonomi hancur akibat wabah yang menyebabkan ribuan rakyat Indonesia meninggal dunia.
Pada tahun 2021 inilah pertumbuhan ekonomi Lampung mengalami banyak kemunduran. Recovery ekonomi Lampung pasca berakhirnya pandemi tidak memperlihatkan hasil yang baik.
Sumber: