TV Digital dan TV Streaming Berbeda, Kok Bisa?
LAMPUNGNEWSPAPER.COM, BANDARLAMPUNG – Banyak masyarakat yang belum mengetahui perbedaan TV digital dengan TV streaming. TV digital adalah perangkat televisi yang mampu menangkap siaran sinyal digital, dalam bentuk bit data informasi, sama yang disajikan dalam streaming seperti YouTube dan sejenisnya. Nantinya, gambar yang ditangkap benar-benar lebih jernih dan tidak lagi ada gangguan ‘semut’ ketika sinyal sulit ditangkap. Penamaan digital tidak serta merta bahwa siaran tersebut dapat mengakses internet seperti halnya Smart TV. Secara fungsi, siaran TV digital ini menawarkan kecanggihan yang tidak ada pada siaran TV analog. Pemerintah dalam hal ini Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) telah membagikan Analog Switch Off (ASO) tahap I. Transisi TV analog ke digital ini sudah dilaksanakan pada April 2022 di 166 kabupaten/kota secara bertahap. Namun, hingga saat ini, masih banyak orang menyamakan siaran TV digital dengan layanan TV streaming yang banyak tersedia saat ini. Padahal, keduanya adalah hal berbeda. Berikut perbedaan TV digital vs TV streaming yang dikutip dari laman resmi Instagram Kementerian Komunikasi dan Informatika @Kemenkominfo. Perbedaan TV digital vs TV streaming yang paling dasar terletak pada pada sistem berlangganan. Layanan streaming pada umumnya mengenakan biaya tertentu untuk berlangganan, tapi tidak dengan TV digital. Selain itu perbedaan terletak dari penggunaan internet yang dibutuhkan untuk mengakses layanan streaming. TV digital sama sekali tak memerlukan akses internet atau harus menggunakan smart TV yang tersambung ke internet. Siaran TV digital merupakan siaran terestrial yang biasa dilihat sehari-hari yang menggunakan frekuensi digital. Televisi model lama masih bisa digunakan untuk menangkap siaran TV digital jika disambungkan ke perangkat set top box. Set top box dipasang untuk menghubungkan pesawat televisi dengan antena UHF. Set top box bertugas untuk mengubah transmisi dari siaran analog ke digital. Siaran TV digital akan memanjakan masyarakat dengan kualitas gambar bersih, suara jernih, dan tentunya gratis. Selain itu, ada juga fitur Early Warning System (EWS) yang memungkinkan masyarakat dapat langsung menerima info bencana terjadi, seperti gunung api meletus, tsunami, gempa bumi, longsor, maupun kebakaran hutan terjadi di sekitar lokasi. Fitur lainnya siaran TV digital, berupa sinyal siaran stabil berkat adanya teknologi DVB-T2, TV digital ramah keluarga. Artinya, penonton bisa membatasi program acara sesuai usia melalui teknologi parental lock, dan fitur Electronic Program Guide (EPG) yang bisa melihat kategori, jadwal, dan deskripsi acara. (*)
Sumber: