Pemprov Lampung Targetkan Produksi 3,5 Juta Ton Padi di 2025

Pemprov Lampung Targetkan Produksi 3,5 Juta Ton Padi di 2025

--

LAMPUNGNEWSPAPER.COM--Pemprov Lampung terus tancap gas menghadapi musim tanam kedua tahun 2025. Dengan semangat tinggi dan sinergi antar daerah, Pemprov menargetkan produksi padi mencapai 3,5 juta ton Gabah Kering Giling (GKG) atau melonjak signifikan dari capaian tahun sebelumnya.

Gubernur Lampung, Rahmat Mirzani Djausal, menekankan pentingnya kesiapan petani dan pemerintah kabupaten/kota dalam mendukung kelancaran musim tanam.

Gubernur memastikan seluruh elemen bergerak serempak: air irigasi, distribusi bibit, pupuk, hingga jaminan harga gabah sudah disiapkan.

“Mari kita semangat di musim tanam kedua ini. Pastikan petani bisa menanam tepat waktu, air tercukupi, bibit dan pupuk tersedia, dan gabah diserap dengan harga Rp6.500 per kilogram secara merata,” ujar Gubernur Mirza saat memberi arahan secara daring dalam acara Gerakan Indonesia Menanam (Gerina), Rabu (23/4/2025), di Metro Timur.

BACA JUGA:Gubernur Mirza dan Tenaga Ahli Menteri Pertanian Bahas Peningkatan Produksi Pangan

BACA JUGA:Gubernur Mirza Dorong Pendirian Sekolah Rakyat di Lampung

Kegiatan ini dipimpin langsung oleh Presiden Prabowo Subianto dari Kabupaten Banyuasin, Sumatera Selatan, dan diikuti serentak oleh 14 provinsi, termasuk Lampung.

Gubernur menegaskan, harga gabah petani menjadi prioritas utama. Untuk itu, Pemprov mendorong Bulog, BUMD pangan, dan mitra swasta untuk menyerap hasil panen petani dengan harga minimal Rp6.500 per kilogram.

“Kita ingin petani merasakan manfaat nyata. Jangan sampai panen bagus tapi harga jatuh. Kita harus hadir dan lindungi mereka,” tegasnya.

Provinsi Lampung mencatat peningkatan produksi padi dari 2,76 juta ton GKG di 2023 menjadi 2,79 juta ton di 2024. Tahun ini, target ambisius 3,5 juta ton diusung sebagai bentuk keseriusan dalam menjaga ketahanan dan kemandirian pangan.

Gubernur Mirza juga menekankan peran aktif kepala daerah dalam mendampingi petani di lapangan. Ia meminta seluruh bupati dan wali kota untuk terjun langsung memastikan distribusi sarana prasarana berjalan lancar.

“Kalau kita ingin target tercapai, semua harus turun langsung. Tak bisa hanya dari balik meja. Kita hadir untuk petani dan untuk ketahanan pangan negeri ini,” pungkasnya.

Dengan semangat gotong royong dan kerja keras, Lampung siap mencetak sejarah sebagai lumbung pangan nasional yang kuat dan mandiri.

 

Sumber: