Penumpang Naik 10 Persen, KAI Komitmen Operasikan KA PSO

Penumpang Naik 10 Persen, KAI Komitmen Operasikan KA PSO

--

BANDARLAMPUNG - Selama Januari 2025, jumlah pelanggan di Divre IV Tanjungkarang tercatat sebanyak 97.262 penumpang, mengalami kenaikan sebesar 10% dibandingkan periode Januari tahun 2024 sebanyak 88.158 penumpang.

 

Angka tersebut tentunya menunjukkan tingginya minat masyarakat terhadap layanan kereta ekonomi bersubsidi yang tetap memberikan kenyamanan dan keamanan dalam perjalanan. Perjalanan KA Public Service Obligation (PSO) juga didukung dengan On Time Performance (OTP) atau ketepatan waktu yang tinggi sehingga membuat masyarakat memilih kereta api sebagai moda transportasi.

 

KAI terus berkomitmen menghadirkan layanan transportasi yang terjangkau dan berkualitas bagi masyarakat. Sebagai bentuk pelayanan publik yang sejalan dengan Asta Cita, KAI bersama Direktorat Jenderal Perkeretaapian (DJKA) Kemenhub tetap menyediakan layanan KA PSO. 

 

Di Divre IV Tanjungkarang, KAI dan DJKA mengoperasikan dua KA PSO jarak jauh yaitu KA Ekspres Rajabasa relasi Kertapati – Tanjungkarang PP dan KA Kuala Stabas relasi Baturaja – Tanjungkarang PP. Sepanjang tahun 2024, total pelanggan KA PSO tersebut mencapai 1.094.578 penumpang. 

 

“Saat ini kami sedang berproses untuk perijinan penambahan Kereta untuk KA Rajabasa, yang sebelumnya lima kereta menjadi 7 atau 8 kereta. Dimana rencana tersebut ingin direalisasikan pada masa Angkutan Lebaran 2025,” kata Manager Humas Divre IV Tanjungkarang, Azhar Zaki Assjari, Jumat (14/2/2025).

 

Sejak diberlakukannya Grafik Perjalanan Kereta Api (Gapeka) 2025 pada 1 Februari lalu, Divre IV mencatat hingga 12 Februari, OTP keberangkatan kereta api penumpang mencapai rata-rata 100 persen dan kedatangan 90 persen. Adapun waktu kedatangan KA mengalami penyesuaian dan efisiensi 10-15 menit dari sebelumnya.

 

Zaki menyatakan, bahwa layanan KA PSO merupakan bagian dari upaya KAI dalam mendukung perekonomian rakyat dengan menyediakan transportasi yang aman, nyaman, dan ekonomis.

 

“Kereta api ekonomi bersubsidi ini memberikan akses mobilitas yang lebih luas bagi masyarakat, khususnya mereka yang membutuhkan moda transportasi yang efisien dan hemat biaya. KAI terus berkomitmen untuk meningkatkan layanan agar masyarakat dapat menikmati perjalanan yang berkualitas,” ujarnya. 

 

Zaki mengatakan, dengan adanya KA PSO, masyarakat dari berbagai lapisan ekonomi dapat menikmati layanan transportasi yang andal dan nyaman. Tidak hanya itu, keberadaan KA PSO juga mendukung pertumbuhan ekonomi di daerah-daerah yang dilaluinya serta membuka peluang usaha bagi masyarakat sekitar.

 

“Selain itu, KA PSO juga memberikan dampak sosial yang positif bagi masyarakat luas. Dengan tarif yang lebih murah, pelajar, pekerja, dan pelaku usaha kecil dapat bepergian dengan lebih hemat sehingga dapat mengalokasikan anggaran mereka untuk kebutuhan lain. Ketersediaan kereta ekonomi yang berkualitas juga menjadi bagian dari upaya pemerintah dalam mendorong penggunaan transportasi massal yang lebih ramah lingkungan,” kata dia. 

 

Sebagai wujud komitmen terhadap keberlanjutan dan inklusivitas, KAI akan terus berinovasi dalam memberikan layanan terbaik bagi seluruh pelanggan. KAI juga akan memastikan bahwa setiap perjalanan kereta api tidak hanya mengutamakan aspek keselamatan dan kenyamanan, tetapi juga berkontribusi terhadap pembangunan ekonomi yang lebih merata.

 

“Dengan semangat Asta Cita, KAI berupaya menjadikan layanan transportasi yang lebih inklusif, berdaya saing, dan berorientasi pada kepentingan masyarakat luas. Melalui KA PSO, KAI tidak hanya menyediakan layanan transportasi yang terjangkau, tetapi juga mendukung pertumbuhan ekonomi kerakyatan sebagai upaya meningkatkan kualitas hidup masyarakat Indonesia,” tutup Zaki. (rls) 

Sumber: