Stok Pangan Jelang Ramadan Aman

Stok Pangan Jelang Ramadan Aman

BANDARLAMPUNG - Pada bulan Ramadan biasanya tingkat daya beli dan konsumsi masyarakat meningkat, tak terkecuali di Kota Bandarlampung.
Oleh karena itu, Pemerintah Kota (Pemkot) Bandarlampung melalui Dinas Ketahanan Pangan melakukan inspeksi mendadak (sidak) ke sejumlah gudang penyimpanan, agen, dan distributor sembilan bahan pokok (sembako), tujuannya untuk mengontrol ketersediaan bahan pangan yang menjadi kebutuhan primer masyarakat.
Gudang, agen dan distributor yang didatangi, diantaranya gudang grosir bawang merah di Pasar Kangkung, Teluk Betung Selatan. Toko Nanang, grosir sembako di Jalan KH. Agus Salim, Kaliawi. Gudang distribusi daging di Jalan Pasir Gintung, Durian Payung. Distributor sembako Hi. Suwondo di Jalan Tamim. Gudang bawang di Kecamatan Rajabasa. CV Fajar Lestari di Kelurahan Ketapang, Panjang dan suplier daging sapi Hi. Alwi.
Kabid Ketersediaan Pangan Dinas Ketahanan Pangan Kota Bandarlampung, Elvina Lubsolia mengatakan, hasil sidak dari semua gudang sembako hari ini adalah semua stok aman alias cukup hingga awal puasa nanti.
\"Hasil sidak kita hari ini, untuk ketersediaan sembilan bahan pokok itu aman, seperti beras, jagung, kedelai, dan lain-lainnya itu aman untuk pasokan bulan puasa,\" katanya saat ditemui usai sidak, Selasa (29/3).
Menurutnya, bawang merah, telur, daging unggas, stoknya cukup dan harga juga tidak terlalu naik drastis.
\"Alhamduilllah sampai hari ini menjelang bulan Ramadhan stok aman dan distribusi lancar, belum ada kendala. Tapi gak tahu nanti kalau sudah puasa, berdasarkan pantauan juga langsung dari pasar-pasar tradisional, daya beli masyarakat masih terbilang normal, tidak tampak adanya tren penurunan,\" katanya.
Ketika ditanya mengenai harga beberapa komoditi barang yang biasanya mengalami kenaikan, Elvina membeberkan, ada kenaikan namun masih terbilang normal.
\"Harga daging sapi masih stabil di angka Rp125 ribu - Rp130 ribu, bawang merah Rp20 ribu sampai Rp25 ribu per kilo,\" katanya.
Elvina pun menekankan, dirinya sebagai Kabid Ketersediaan Pangan tidak mengurusi masalah harga, hanya ketersediaan bahan pokok di pasaran saja yang menjadi concern bidangnya.
\"Perlu saya garis bawahi, kami ini dari bidang ketersediaan, jadi kami dalam sidak kali ini tidak fokus ke harga, hanya ke stok ketersediaan dan kebutuhan, jadi soal harga kami tidak terlalu bertanya-tanya tadi,\" katanya mewanti-wanti.
Pihaknya pun tidak bisa menjamin kalau ketersediaan sembako akan selamanya aman dipasaran sampai pertengahan bulan puasa nanti, mengingat ketersediaan bahan komoditas sembako adalah suatu hal yang tak bisa diprediksi.
\"Mendekati lebaran nanti bergejolak lagi biasanya stok dan harga-harga, maka kami tidak bisa menjamin sampai batas waktu tertentu, kami rencana turun 2 kali lagi, pertengahan puasa sama mendekati lebaran,\" tambahnya.
Ketersediaan Item Bahan Pokok Hasil Sidak :
1. Stok Gula = 28.920 dus
2. Daging Sapi = 160 kg (2 ekor/hari)
3. Daging Ayam Potong = 100 ekor/hari
4.  Bawang putih = 5 ton
5. Cabe besar = 100 kg
6. Cabe Rawit Merah = 60 kg
7. Telur 1200 kg
8. Kedele =10 ton
9. Jagung = 70 kg
10. Beras = 2 ton
11. Bawang merah = 16 ton
Harga komoditi pangan rata-rata yang ada di level pedagang, yakni Beras Rp11.000 , Tepung Terigu Rp10.000,  Bawang merah brebes Rp38.000, Bawang putih Rp35.000, Cabe besar Rp32.000, Cabe rawit merah/setan Rp40.000, Daging sapi Rp130.000, Daging ayam Rp38.000, Telur ayam Rp24.000, Gula pasir Rp14.000, Minyak goreng Rp22.000.
Pasokan komoditi pangan pokok lancar dan peningkatan permintaan hanya terjadi pada komoditi gula, telur, dan tepung. Minyak subsidi sudah tidak ditemukan di pasar tradisional.
Kenaikan harga terjadi pada komoditi daging, tepung, gula pasir dan minyak goreng.
Melalui kesempatan sidak ini pun, tim Dinas Ketahanan Pangan Kota Bandarlampung menjalin komunikasi dan edukasi kepada pedagang dan pengunjung pasar tentang prokes, serta menghimbau agar tidak mudah percaya isu kelangkaan dan jangan melakukan penimbunan sembako. (dka/apr)

Sumber: