Hati-hati, KAI akan Tingkatkan Kecepatan Maksimal Perjalanan Kereta Api Babaranjang

Hati-hati, KAI akan Tingkatkan Kecepatan Maksimal Perjalanan Kereta Api Babaranjang

--

BANDARLAMPUNG - KAI Divre IV Tanjungkarang, sejak bulan Juni 2024, sudah melakukan ujicoba peningkatan kecepatan perjalanan kereta api. Ini dilakukan sebagai program peningkatan kecepatan maksimal perjalanan kereta api Babarajang. Uji coba peningkatan kecepatan ini dilakukan antara petak jalan Stasiun Tulung Buyut – Stasiun Rejosari dan petak jalan Stasiun Tanjungkarang – Stasiun Tarahan.

 

“Antara Stasiun Tulung Buyut – Stasiun Rejosari dengan jarak kurang lebih 107 km, peningkatan kecepatan menjadi 75 km perjam, dimana sebelumnya 55 km perjam. Sedangkan antara Stasiun Tanjungkarang – Stasiun Tarahan dengan jarak 19 km, menjadi 40 km perjam yang sebelumnya 30 km perjam,” kata Azhar Zaki Assjari, Manajer Humas KAI Divre IV Tanjungkarang. 

 

Ia menambahkan, peningkatan kecepatan ini sebagai upaya untuk meningkatkan kapasitas angkut kereta api di Divre IV Tanjungkarang. Sebagai contoh, lintas Stasiun Tanjungkarang – Stasiun Tarahan, saat ini dalam seharinya ada 55 perjalanan KA. Jika kecepatan maksimal ditingkatkan, dalam seharinya perjalanan KA di petak jalan ini bisa menjadi 58 KA.

 

“Dengan adanya peningkatan kecepatan maksimal kereta api Babaranjang, kami mengingatkan masyarakat yang berada di sekitar jalur KA untuk lebih waspada dan berhati-hati. Masyarakat juga diimbau untuk tidak melakukan aktivitas di jalur KA,” pinta Zaki. 

 

Sementara itu, selama periode Januari sampai September 2024, KAI Divre IV Tanjungkarang mencatatkan kinerja positif pada angkutan barang. Dimana kereta api mengangkut 20.934.241 ton, atau bertumbuh lebih dari 10 persen jika dibandingkan dengan periode yang sama di tahun 2023. Sedangkan secara total, KAI mengangkut 50.987.328 ton barang atau meningkat 8 persen dibanding periode yang sama Januari hingga September 2023 sebanyak 47.174.683 ton barang.

 

“Angkutan batu bara mendominasi dengan total 40.828.696 ton atau 80 persen dari keseluruhan angkutan barang KAI. Angkutan batu bara lebih terpusat di Sumatera bagian selatan yang biasanya dibutuhkan untuk mendukung pasokan energi nasional. Dan Divre IV Tanjungkarang mengangkut lebih dari 50 persen batu bara tersebut,” jelas Zaki.

 

Angkutan barang menggunakan kereta api memiliki berbagai keunggulan seperti ketepatan waktu, keamanan, kapasitas besar, bebas pungutan liar, dan dikelola oleh SDM yang profesional. Kelebihan kereta api salah satunya adalah kapasitasnya yang sangat besar. Satu gerbong bisa mengangkut 50 ton atau seukuran 2 truk kontainer. Satu rangkaian KA angkutan batu bara di Sumatera bagian selatan dapat menarik 61 gerbong atau 3.000 ton sekaligus, jika diangkut truk butuh kurang lebih 120 truk.

 

“Angkutan barang dengan kereta api tentunya lebih mendukung efisiensi biaya logistik, mengurangi kemacetan, polusi, kerusakan jalan. Selain itu, hal ini menjadi salah satu kontribusi KAI dalam meningkatkan daya saing perekonomian global,” tutup Zaki. (rls) 

Sumber: