Sejumlah Warga di Kecamatan Metro Timur Antusias Ikut Serta Bangun Infrastruktur

Sejumlah Warga di Kecamatan Metro Timur Antusias Ikut Serta Bangun Infrastruktur

--M. Ricardo

METRO, LAMPUNGNEWSPAPER-Metro Timur, Kota Metro mengapresiasi pembangunan drainase di Jalan Merica setempat. Hal itu lantaran infrastruktur tersebut dianggap kerap menyebabkan banjir.

Salah seorang warga, Hairul(52) menjelaskan, di dasar permukaan drainase tersebut sudah mengalami pendangkalan. Terdapat lapisan sedimen tebal yang menyebabkan saluran air itu tidak mampu menampung debit air ketika hujan deras.

“Setiap hujan deras, sering terjadi banjir di sini. Alhamdulillah sekarang karena sudah dibangun jadi tidak banjir lagi. Karena airnya sudah bisa langsung mengalir ke saluran pembuangan,” kata Hairul saat diwawancarai, Senin, 9/9/2024.

“Dengan pembangunan drainase ini, saya kira manfaatnya begitu besar dirasakan warga. Terlebih lagi yang mengerjakan pembangunan ini ya masyarakat sekitar sini juga, Kelompok Masyarakat,” imbuhnya. 

BACA JUGA:Diduga melakukan Pungli Terhadap Mobil Truck, Dua Orang Diamankan Polres Lampung Utara

Warga lainnya, Yudi(49) mengatakan, rehabilitasi drainase yang dilaksanakan oleh Pokmas setempat sangat bermanfaat.

Menurutnya, warga sekitar juga antusias ikut serta bergotong royong dalam proses pengerjaan rehabilitasi infrastruktur tersebut.

Sejumlah masyarakat ikut menyumbang tenaga dan material, bahkan makanan dan minuman seadanya, agar pembangunan cepat rampung dengan kualitas yang baik.

“Saya juga ikut bergotong-royong. Warga di sini juga ada yang ngasih makanan, bantu tenaga dan ada juga yang nyumbang material,” jelasnya.

Terpisah, Camat Metro Timur, Feri Handono menuturkan, total di Kecamatan Metro Timur terdapat 42 titik pembangunan infrastruktur yang dilaksanakan oleh Pokmas, mulai dari drainase hingga jalan lingkungan. 

“Jadi, rinciannya itu pekerjaan yang dilakukan oleh Pokmas di Kelurahan Iringmulyo ada lima titik, kemudian Kelurahan Yosorejo enam titik, Kelurahan Yosodadi empat titik, Kelurahan Tejoagung 15 titik dan di Kelurahan Tejosari 12 titik,” papar Feri.

Dia menjelaskan, pembangunan dikerjakan dengan swakelola tipe empat, mulai dari yang mengusulkan, lalu perencanaan, pengerjaan dan tim pengawas juga dari masyarakat.

“Jadi, pemerintah mulai dari camat dan lurah itu hanya monitoring saja. Untuk yang mengusulkan, merencanakan, pengerjaan dan pengawas juga dari masyarakat. Dari masyarakat, untuk masyarakat. Karena itu tadi, swakelola tipe empat ini memberikan ruang seluas-luasnya kepada masyarakat,” jelasnya. 

Kendati dikerjakan oleh masyarakat, pihaknya memastikan bahwa pembangunan tersebut memiliki kualitas yang sangat baik. 

Sumber: