Hadiri Peringatan HKN ke 61, Wabup Irawan Topani Gelorakan Transformasi Kesehatan
--
Lanjut Wakil Bupati, Irawan Topani, pilar keempat, transformasi pembiayaan kesehatan untuk memastikan pembiayaan yang cukup, adil, efektif dan efisien diantaranya, 268 juta penduduk (98 persen) telah dijangkau oleh program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN). Porsi asuransi dalam belanja kesehatan terus meningkat, yang menunjukkan masyarakat terlindungi secara finansial dari beban kesehatan. Pada 2024, asuransi menyumbang 36,3 persen dari total belanja kesehatan nasional-terdiri dari 30,9 persen asuransi JKN dan 5,4 persen asuransi swasta. Penyesuaian tarif layanan JKN untuk meningkatkan kualitas layanan peserta JKN.
“Pilar kelima, transformasi SDM kesehatan yang menjadi garda terdepan pelayanan kesehatan yaitu 61 persen puskesmas sudah memiliki sembilan jenis tenaga kesehatan sesuai standar. 74 persen RSUD telah dilengkapi dengan 7 dokter spesialis dasar. Penguatan SDM kesehatan terus berlanjut melalui pengadaan ASN, penugasan khusus di puskesmas dan RS, beasiswa, pendidikan dokter spesialis melalui RSPPU (Hospital Based), peningkatan kompetensi melalui pelatihan dan fellowship, program internship, kemudahan praktik bagi tenaga medis dan tenaga kesehatan lulusan luar negeri,” ungkap Wakil Bupati, Irawan Topani.
Sedangkan pilar keenam, transformasi teknologi kesehatan sebagai lompatan pelayanan kesehatan yang beradaptasi dengan perkembangan teknologi dunia yaitu Satu Sehat Mobile (SSM) yang terverifikasi dengan target sebanyak 6,1 juta orang pengguna, sebagian besar Fasyankes telah terintegrasi dan mengirimkan data ke satusehat, yaitu 3.094 (93,8 persen) RS 9.382 (90,8 persen ) puskesmas, 15.322 (65,7 persen) klinik, dan 11.012 (22,4 persen) tempat praktek mandiri. Pemanfaatan teknologi kesehatan berbasis AI, seperti pada X-Ray dan CT-Scan, mampu mendeteksi berbagai penyakit dengan cepat dan akurat, antara lain kanker paru, TB, stroke, dan lainnya. Pengembangan layanan kedokteran presisi melalui program Biomedical and Genome Science Initiative (BGSI) telah mencapai 17.909 (89,5 persen) peserta. Layanan kedokteran presisi terus dikembangkan di 10 Hub BGSI, antara lain Non Invasive Prenatal Testing (NIPT) pemeriksaan risiko kanker, jantung, diabetes, kolesterol tinggi karena keturunan, deteksi TB resisten obat, penyakit langka, serta penentuan obat presisi untuk kanker, penyakit jantung, stroke, dan skizofrenia terakhir, yang tidak kalah penting, transformasi kesehatan tidak dapat diwujudkan tanpa transformasi budaya kerja para insan kesehatan-pilar transformasi ke-7.
“Saya berharap, seluruh pegawai dan pejabat pemerintah baik di pusat maupun daerah dapat melakukan gerakan perubahan cara pikir dan cara kerja menuju birokrasi yang kompeten, akuntabel, dan selaras dalam mengawal dan menyukseskan transformasi kesehatan. saudara-saudara sebangsa dan setanah air, perjalanan menuju Indonesia Sehat adalah perjalanan panjang, menantang, dan penuh harapan. Dengan tekad dan kerja sama, kita akan sampai pada tujuan mewujudkan generasi sehat yang menjadi fondasi masa depan bangsa yang hebat,” pungkas Wakil Bupati, Irawan Topani.
“Terima kasih dan penghargaan setinggi-tingginya kepada seluruh insan kesehatan Indonesia-tenaga medis, tenaga kesehatan, akademisi, dunia usaha, organisasi masyarakat, media, serta para kader di setiap pelosok negeri-yang dengan dedikasi tinggi telah menjaga nyawa, menebar harapan, dan menegakkan martabat bangsa. Jadikan HKN ke-61 ini sebagai momentum untuk memperkuat komitmen, menumbuhkan optimisme, dan melanjutkan transformasi kesehatan Indonesia,"pungkas Irawan Topani.(*)
Sumber: