Buka Rakorda Posyandu, Gubernur Mirza Pastikan Pelayanan Dasar Setara
--
BANDARLAMPUNG--Pemerintah Provinsi Lampung menegaskan komitmennya untuk memastikan seluruh masyarakat mendapatkan pelayanan dasar yang setara.
Hal tersebut disampaikan Gubernur Lampung Rahmat Mirzani Djausal saat membuka Rapat Koordinasi Daerah (Rakorda) Pos Pelayanan Terpadu (Posyandu) Se Provinsi Lampung Tahun 2025 di Balroom Hotel Horison, Bandarlampung, Selasa (18/11/2025).
Dalam sambutannya, Gubernur Mirza menegaskan bahwa penguatan Posyandu 6 Standar Pelayanan Minimal (SPM) merupakan kebijakan strategis pemerintah untuk memastikan tidak ada satu pun masyarakat Lampung yang tertinggal dalam akses layanan dasar.
Ia menekankan bahwa seluruh kebijakan pembangunan harus bertumpu pada prinsip pemerataan dan keberpihakan kepada masyarakat di akar rumput.
BACA JUGA:Pemprov Lampung Bersama BNN Musnahkan Barang Bukti Narkotika
BACA JUGA:Diduga Edarkan Sabu, Polisi Tangkap Pelaku dan Amankan BB 5,15 Gram
Gubernur Mirza menjelaskan bahwa negara mempunyai kewajiban untuk memberikan pelayanan dasar kepada seluruh warga negara dimana Posyandu memegang peran sentral sebagai instrumen negara yang paling dekat dengan masyarakat.
Menurutnya, Posyandu bukan lagi sekadar tempat timbang balita atau layanan kesehatan ibu hamil, melainkan perpanjangan tangan negara yang memastikan seluruh siklus kehidupan masyarakat dari bayi hingga lansia mendapatkan perhatian yang sama.
“Ketika seorang anak dilahirkan di Lampung Barat atau Pesisir Barat, haknya atas layanan dasar harus setara dengan anak yang lahir di pusat kota. Tidak boleh ada perbedaan hanya karena jarak geografis,” tegasnya.
Ia menekankan bahwa Posyandu 6 SPM menjadi landasan untuk mewujudkan asas keadilan tersebut, karena layanan yang diberikan tidak hanya mencakup kesehatan, tetapi juga pendidikan dasar, perlindungan sosial, perumahan layak, sarana prasarana dasar, hingga keamanan lingkungan.
Lebih jauh, Gubernur memaparkan bahwa investasi terbesar sebuah daerah bukan pada infrastruktur fisik semata, tetapi pada kualitas sumber daya manusianya.
Ia menilai bahwa masalah-masalah seperti stunting, gizi buruk, tingginya angka ibu hamil berisiko, serta rendahnya literasi keluarga tidak boleh dianggap remeh karena akan mempengaruhi produktivitas dan daya saing Lampung di masa depan.
“Pondasi SDM itu dibangun sejak dari kandungan. Kalau pelayanan dasarnya kuat sejak awal, maka kita sedang menyiapkan generasi Lampung 20–30 tahun ke depan,” ujarnya.
Lebih lanjut, Gubernur Mirza menyoroti pentingnya penguatan Posyandu sebagai ujung tombak layanan dasar di tingkat desa dan kelurahan.
Sumber: