PESAWARAN.LAMPUNGNEWSPAPER-Terkait persoalan SDN 18 Way Ratai, Ketua DPRD Pesawaran Suprapto turut angkat bicara. Suprapto meminta Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Pesawaran segera berkoordinasi dengan Balai Pemantapan Kawasan Hutan dan Tata Lingkungan (BPKH TL) Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan guna membahas skema apa yang dimungkinkan untuk sekolah tersebut agar dapat direhab menggunakan anggaran pemerintah
“ Itu (SDN 18 Way Ratai) berada di wilayah kawasan. Bahkan jalan disana turut saya perjuangkan. Untuk itu saya meminta Kepala Dinas Pendidikan segera berkoordinasi dengan pihak terkait (BPKHTL) untuk mencari solusi atas persoalan tersebut,”ucapnya
Bahkan lanjut Politisi PDI P Pesawaran ini, selama ini fasum maupun fasos dibangun secara swadaya. Jika memang terdapat skema agar fasum dan fasos dapat dibangun secara resmi, tentu hal itu menjadi solusi
“ Nanti segera kita panggil Dinas Pendidikan dan Kebudayaan untuk membahas hal ini,”pungkasnya
Sebelumnya, Terkendala status tanah yang berada dikawasan hutan lindung register 21 membuat SDN 18 Way Ratai Pesawaran, Provinsi Lampung, luput dari perhatian Pemerintah setempat, padahal kondisinya sudah sangat memprihatinkan. Berlindung dibalik aturan tersebut, Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Pesawaran tekesan lepas tangan dan menutup mata melihat kondisi SDN 18 Way Ratai. Bagaimana tidak, sekolah yang sudah berusia 40 tahun yang terbuat dari papan itu hingga saat ini belum ada solusi konkret yang diberikan Disdikbud setempat. Mengetahui kondisi tersebut, membuat warganet geram dan perihatin melihat siswa-siswi SDN 18 Way Ratai yang harus belajar dengan fasilitas seadanya, sontak warganet ramai-ramai menyerukan open donasi untuk pembangunan SDN 18 Way Ratai. Seperti yang dilakukan oleh akun media sosial facebook Gaoetama Gandhi yang membuka open donasi untuk perbaikan SDN 18 Way Ratai. “Inilah sekolah kami tempat belajar kami sangat memprihatinkan keadaanya, semoga ada pihak yang peduli untuk ikut memperbaikinya,” Tulisnya belum lama ini. Menurutnya, Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Pesawaran terlalu banyak alasan dan berlindung dibalik regulasi aturan, padahal bisa dicarikan solusi lainnya jika memang ingin memberikan fasilitas yang layak kepada siswa-siswi. “Siapa tahu aja ramai dan bisa cepat ditanggapi, jangan kebanyakan alasan gak dibangun karena regulasi inilah itulah banyak omong, yuk ramaikanlah,"ajaknya (Ozi)