METRO, LAMPUNG NEWSPAPER-Pemkot Metro menggelar acara puncak Peringatan Hari Jadi ke-87 Kota Metro di malam hari. Wali Kota Wahdi Siradjuddin menyebut, momen itu merupakan yang pertama kali sepanjang sejarah.
“Baru kali ini. Ini pertama kali Pawai Budaya Perayaan Hari Jadi Kota Metro itu diselenggarakan pada malam hari. Terima kasih semuanya, itu lah kebersamaan kita,” kata Wahdi, Senin, 24/6/2024.
Menurutnya, selain pertama kali digelar pada malam hari, rangkaian acara juga telah dikemas sedemikian rupa, hingga menampakkan lisensi ketahanan yang megah, serta kekompakan antara pemerintah dan masyarakat yang terjalin dan terawat dengan baik.
“Tentu malam itu adalah puncaknya. Ya, menyiratkan bahwa betul-betul di Kota Metro adalah masyarakat yang kuat, yang berjaya, yang mempunyai lisensi ketahanan hebat, yang mana kita bisa hadapi semuanya bersama-sama,” tuturnya.
BACA JUGA:Gerebek Kampung Narkoba di Bandar Lampung, Polisi Ringkus Bandar
Wali Kota Metro memastikan, ke depan, selain pribumi di Bumi Sai Wawai, segala potensi dan hal positif di kota setempat akan bisa dirasakan, bahkan menarik simpati masyarakat di luar daerah.
“Inilah yang akan terjadi di masa depan, bahwa besok tidak hanya orang-orang Kota Metro yang menikmati Kota Metro, tapi juga orang di luar daerah juga akan bisa menikmati Kota Metro dan apa yang ada di dalamnya,” tuturnya.
“Kita adalah anak-anak Kota Metro, kita adalah orang Metro, kita adalah para pejuang Kota Metro, tidak boleh ada yang kelaparan di Kota Metro, tidak boleh ada orang yang sakit yang tidak kita ketahui. Ketika kita sudah berhimpun bersama, kita bersama-sama bisa lakukan itu, perhatian kita kepada saudara-saudara ini penting, nilai budaya harus melekat pada kepribadian bangsa besar ini,” tukasnya.
Dari pantauan Lampung Newspaper di lokasi, acara berlangsung meriah dihadiri ribuan masyarakat. Pawai budaya berlangsung dengan menampilkan ragam kebudayaan yang ada di Kota Metro seperti pertunjukan pencak silat Lampung, Sekinci-kinci, kesenian Barongsai dan Liong, Reog Ponorogo, parade etnis Sunda, etnis Jawa Timur, etnis Batak, pertunjukan busana ragam etnis Nusantara ; Lampung, Bali, Sunda, Jawa Timur, Batak, Padang, Tionghoa, Banten dan beragam lainnya. (MRC)