LAMSEL.LAMPUNGNEWSPAPER Sivitas akademika Institut Teknologi Sumatera (Itera) dipimpin langsung oleh Rektor Itera Prof. Dr. I Nyoman Pugeg Aryantha, menyatakan sikap solidaritas mendukung perjuangan rakyat Palestina melawan penjajahan Israel.
Pembacaan pernyataan sikap diiringi dengan orasi solidaritas sivitas akademika Itera tersebut digelar di Pelataran Gedung A Kampus Itera, Selasa, 7 Mei 2024.
Ratusan peserta yang terdiri dari para Wakil Rektor, para dekan, dosen, tenaga kependidikan, hingga mahasiswa, turut berpartisipasi dalam gerakan solidaritas tersebut. Teriakan free Palestine, menggema di kampus yang berlokasi di Lampung Selatan, Provinsi Lampung.
Rektor Itera Prof. Dr. I Nyoman Pugeg Aryantha, dalam pengantarnya menyampaikan, pernyataan sikap tersebut menjadi bentuk solidaritas kemanusiaan, atas apa yang dialami oleh saudara-saudara di Palestina.
Karena sejatinya, seperti tercantum dalam pembukaan UUD 1945, sesungguhnya Kemerdekaan itu ialah hak segala bangsa dan oleh sebab itu, maka penjajahan di atas dunia harus dihapuskan, karena tidak sesuai dengan perikemanusiaan dan perikeadilan.
Dalam kesempatan tersebut, Rektor Itera, bersama perwakilan dosen hingga mahasiswa secara bergantian membacakan lima sikap sivitas akademika Itera, untuk solidaritas dukungan perjuangan Palestina.
BACA JUGA:Oknum Perwira Polda Lampung Empat Kali Digrebek Dirumah LC
Lima sikap Itera tersebut yaitu, mendukung penuh perjuangan rakyat Palestina untuk memperoleh hak-hak dasar hidup yang merdeka dan damai, kedua mengecam segala bentuk konflik dan kejahatan kemanusiaan yang dilakukan Israel terhadap rakyat Palestina serta menyerukan agar konflik segera dihentikan.
Sikap ketiga adalah sivitas akademika Itera mendukung pemerintah Republik Indonesia untuk melakukan upaya diplomatik, dialog, dan pendekatan lainnya di level internasional untk mencapai perdamaian di Palestina, selanjutnya Itera juga mendukung seruan boikot terhadap produk-produk yang membiayai militer Israel, dan sikap terakhir, Itera mengajak seluruh elemen masyarakat mengedepankan rasional akal sehat dalam menyuarakan dukungan terhadap Palestina sehingga dapat menjaga keutuhan bangsa dan tanah air.
Rektor Itera menyampaikan, pernyataan sikap Itera tersebut juga menjadi merespon, belum adanya tanda-tanda konflik yang mereda di Palestina.
Sementara korban jiwa terus bejatuhan, hingga kini, mencapai angka 30.000 jiwa meninggal dunia.
Rektor juga menyebut, begitu banyak seruan yang sudah dilakukan baik secara individu, organisasi, negara, dan internasional, dan bahkan terakhir yang sempat menjadi agenda resolusi pun diboikot.
Harapan agar badan dan organisasi dunia yang bisa mengambil sikap tegas atas konflik di Palestina juga belum membuahkan perdamaian di Palestina.
“Kondisi inilah yang membuat kita harus berbuat sesuatu, pernyataan sikap ini menunjukkan kita bukan pihak yang kejam, membiarkan apa yang terjadi di Palestina, oleh karena itu, setidaknya kita sampaikan pernyataan kita secara tulus untuk saudara-saudara di Palestina,” ujar Rektor.
Rektor menyampaikan, upaya dukungan kepada Palestina sebetulnya secara pribadi oleh sivitas akademika Itera telah dilakukan, sejak lama, termasuk adanya penggalangan bantuan kemanusiaan. Namun pernyataan sikap ini menjadi bentuk sikap institusi Itera, karena melihat ketidakmampuan pihak-pihak yang berkompeten dalam upaya mendorong perdamaian di Palestina.