METRO,LAMPUNGNEWSPAPER Wali Kota Metro meminta perencanaan pembangunan di Kecamatan Metro Timur agar disesuaikan dengan kebutuhan masing-masing wilayah, mengingat karakteristik dan skala prioritas tiap kelurahan yang mungkin saja berbeda-beda.
Wali Kota Metro, Wahdi Siradjuddin menyebut kebutuhan dan karakter masing-masing kelurahan di wilayah Kecamatan Metro Timur cukup beragam.
Lurah diminta jeli dalam menangkap setiap usulan pembangunan, agar skala prioritas benar-benar terealisasi sesuai kebutuhan masyarakat.
“Ini untuk Metro Timur ya, saya minta untuk benar-benar dibaca karakter masing-masing setiap kelurahan. Seperti di sini ini, kita ini benar-benar sedang berada di tengah kota, maka karakter setiap kelurahan itu berbeda-beda. Maka, itu yang harus ditangkap oleh setiap Lurah,” kata Wahdi, Kamis, 8/2/2024.
“Sehingga, apa yang jadi hasil dari musrenbang ini, nantinya itu memang benar-benar yang sesuai dengan yang dibutuhkan,” lanjutnya, usai menghadiri musrenbang Kelurahan Iringmulyo dan Kelurahan Yosodadi, Kecamatan Metro Timur, kota setempat.
Wilayah Kelurahan Iringmulyo dan Yosodadi dinilai cukup berpotensi dalam hal pengembangan industri Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM), investasi perdagangan menengah, pertanian dan pendidikan.
Oleh sebab itu, Wahdi meminta dinas teknis terkait bisa memberi kemudahan pelayanan, terutama soal perizinan.
BACA JUGA:Waka Komisi II DPRD Metro Minta RSUD Ahmad Yani Evaluasi Pelayanan
Kendati demikian, seiring peningkatan kualitas pembangunan, tidak menutup kemungkinan akan menyisakan dampak negatif di tengah masyarakat, seperti misalnya kenakan remaja, narkoba, seks bebas dan praktik prostitusi. Masyarakat diminta berperan aktif dalam melakukan pengawasan.
“Alhamdulillah, ini teman-teman dan masyarakat sekalian mungkin bisa lihat bahwa jembatan penghubung di Yosodadi itu sudah 20 tahun loh tidak terealisasi. Tapi, akhirnya jembatan penghubung antara Kota Metro dengan Kabupaten Lampung Timur di Banjarejo itu, akhirnya baru terbangun di zamannya Pak Arinal Djunaidi,” ujarnya.
“Seperti di Iringmulyo ini misalnya, itu ada laporan tuh tadi, katanya banyak trotoar yang jebol dan sudah dijawab oleh PU, akan mulai dikerjakan di Maret. Rumah kost juga, bersama-sama kita awasi seandainya ada prostitusi atau narkoba, ini tugas kita bersama untuk melakukan pengawasan, karena seiring dengan pembangunan itu, kalau misalnya meninggalkan dampak negatif, itulah yang harus bersama dengan masyarakat kita kaji,” lanjutnya.
Hal senada disampaikan Camat Metro Timur, Ferry Handono. Pihaknya lebih jeli memilah usulan warga untuk menentukan skala prioritas, yang menjadi hasil serapan aspirasi dalam musrenbang.
“Kita mempersiapkan apa yang jadi sarana menuju kawasan pendidikan, terutama trotoar ya. Itu nanti akan dilakukan oleh OPD terkait ya, pemeliharaan trotoar. Kemudian, mengingat sejumlah area di Metro Timur ini juga merupakan area yang banyak kos-kosannya, maka kita bersama-sama dengan aparat, Pol PP juga untuk melakukan pengawasan di area rumah kost,” ucapnya
“Tentu ke depan juga kita akan kolaborasi dengan dunia pendidikan, melalui Forum Pendidikan Kecamatan Metro Timur, kita melakukan langkah-langkah pembinaan untuk antisipasi narkoba di kawasan pendidikan,” tandasnya. (MRC)