LAMPUNGNEWSPAPER-McDonald's menghadapi seruan boikot setelah perusahaan waralaba ini memberikan ribuan makanan gratis ke Pasukan Israel.
Awal pekan ini, akun media sosial McDonald's Israel mengumumkan bahwa sejauh ini mereka telah mengirimkan sebanyak 4.000 makanan kepada tentara Israel di tengah perang dengan militan Hamas yang berbasis di Palestina.
Mereka juga mengumumkan diskon 50 persen bagi tentara Israel untuk makanan lainnya.
“Kemarin kami menyumbangkan 4.000 makanan ke rumah sakit dan unit militer, kami bermaksud untuk menyumbangkan ribuan makanan setiap hari kepada tentara di lapangan dan di daerah wajib militer, dan ini lebih dari sekadar diskon bagi tentara yang datang ke restoran,” tulis McDonald's Israel di media sosial menurut Newsweek.
BACA JUGA:10 November 2023 Tik Tok Shop Buka Lagi? Ini Kata Bang Zul
Apa yang dilakukan McDonald's Israel dengan memberikan ribuan makanan gratis ke tentara Israel membuat beberapa orang di situs media sosial X (sebelumnya Twitter) memprotes tindakan yang dilakukan oleh jaringan Amerika tersebut.
Seruan boikot Timur Tengah terhadap McDonald's karena memberi makanan gratis ke tentara Israel.
Bahkan Instagram dan halaman X McDonald's Israel kini telah dinonaktifkan akibat membantu tentara Israel memberikan makanan.
Di Pakistan, tagar #BoycottMcDonalds mulai menjadi tren pada hari Jumat kemarin atas pengumuman yang dibuat oleh McDonald's Israel.
Politisi Pakistan Tehreek-e-Insaf memposting di akun X menanyakan apakah warga Pakistan akan tetap memilih makan McDonald's.
Islami Jamiat-e-Talaba Pakistan, jaringan hak-hak pelajar di Pakistan, juga bereaksi terhadap perkembangan tersebut.
BACA JUGA:Ayah Tiri Lakukan Pencabulan Diamankan Polisi
“ Dalam solidaritas dengan perjuangan Palestina, mari kita pertimbangkan di mana kita akan menyalurkan dukungan kita. Katakan tidak pada perusahaan seperti McDonald's yang menyediakan makanan gratis kepada militer apartheid Israel”, Tweet Islami Jamiat-e-Talaba Pakistan.
Di Lebanon, kelompok pro-Palestina menyerang gerai McDonald's di Sidon karena pengumuman tentara Israel, menurut laporan media lokal.
Dalam pernyataannya, McDonald's Lebanon kemudian mengatakan bahwa pihaknya tidak memvalidasi posisi yang diambil oleh waralaba di negara lain.