Durian kaya akan gula alami, yang otomatis akan terfermentasi setelah terpapar bakteri usus selama proses pencernaan. Durian bertindak sebagai prebiotik yang berfungsi memberi makan bakteri asam laktat. Ini tentu sangat bermanfaat dalam mikrobioma usus, sehingga mampu mendukung fungsi pencernaan dan kesehatan usus besar.
5. Mencegah Kekurangan Gizi
Lansia rentan mengalami penurunan berat badan dan kekurangan gizi karena beberapa faktor, termasuk malabsorpsi, nafsu makan berkurang, dan akses terbatas ke berbagai makanan. Durian kaya akan zat gizi makro dan mikro. Ini adalah makanan padat energi yang menyediakan vitamin utama, seperti thiamin. Karena kandungan nutrisi tersebut, durian dapat membantu asupan nutrisi untuk lansia.
Mitos Tentang Durian yang Tidak Perlu Dipercaya
Setelah mengetahui fakta-fakta tersebut, ada beberapa mitos seputar durian yang perlu diluruskan. Berikut mitos seputar durian:
1. Makan Durian dan Alkohol Berakibat Fatal
Kamu pasti pernah mendengar tentang mitos yang satu ini. Sebaiknya tidak perlu kamu percaya, karena tidak ada bukti ilmiah yang menunjukkan bahwa kombinasi durian dan alkohol bisa mengancam nyawa. Namun, durian memang dapat menimbulkan gangguan pencernaan dan kembung karena kandungan karbohidratnya yang tinggi. Itu mengapa jika duiran dikonsumsi bersama alkohol, bir, atau minuman bergas lainnya dapat menambah ketidaknyamanan.
2. Mengandung Kolesterol
Ini adalah salah satu mitos tentang durian yang paling populer. Faktanya, durian tidak mengandung kolesterol dan justru dapat menyehatkan jantung. Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya, durian mengandung lemak tak jenuh tunggal yang menyehatkan jantung yang membantu menurunkan kolesterol jahat low-density lipoprotein dan kadar trigliserida.
3. Mampu Meningkatkan Libido
Tak sedikit orang yang percaya bahwa durian mampu meningkatkan gairah seksual. Padahal, belum ada penelitian ilmiah yang membuktikan anggapan tersebut. Kalau kamu punya pertanyaan lain tentang buah durian