METRO, LAMPUNGNEWSPAPER - Sebuah foto yang memperlihatkan kondisi seorang anggota Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kota Metro yang babak belur, beredar dalam pesan berantai di WhatsApp. Diduga alami kekerasan fisik dari oknum anggota Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM).
BACA JUGA:Oknum Guru Pencak Silat Di Salah Satu Pondok Pesantren Abung Tengah Cabuli 6 Muridnya.
Berdasarkan foto dan informasi yang diterima Lampung Newspaper dari berbagai sumber, diketahui personel Satpol PP Kota Metro yang fotonya beredar itu bernama Sudarsono. Dia bertugas di Rumah Dinas Wakil Wali Kota Metro. Kondisi wajahnya terlihat berlumuran darah, mengalir dari batang hidung ke mulut dan dagunya. Kemudian, satu matanya nampak lebam, kebiru-biruan dan bagian pipinya seperti mengalami memar. Kondisi itu diduga akibat Sudarsono terlibat cekcok yang berujung kekerasan fisik dari oknum anggota LSM yang bermaksud memasang bendera di kawasan penghijauan, Rabu malam, 30/8/2023.
Saat dihubungi via panggilan suara WhatsApp, Kepala Satpol PP Kota Metro, Jose Sarmento mengonfirmasi kebenaran kabar tersebut. Dia membenarkan bahwa insiden yang melibatkan anggotanya itu benar terjadi. Akan tetapi, dia belum bisa memberikan keterangan lebih detail karena saat dihubungi, dia mengaku sedang melakukan perjalan dinas ke luar daerah.
“Saya masih di dalam perjalanan balik ke Lampung, ini masih di Jakarta. Ya, kejadian itu benar. Masalah itu silakan dikoordinasikan sama sekretaris ya. Dia juga sudah teleponan dengan saya dari semalam, sekretarisnya Pak Abdul Kodir lo, koordinasi sama dia dulu ya,” kata Jose dalam panggilan telepon, Kamis, 31/8/2023.
Dihubungi secara terpisah, Sekretaris Pol PP Kota Metro, Abdul Kodir justru mengaku belum tahu informasi soal anggotanya yang dikabarkan mengalami kekerasan fisik. Dia enggan berkomentar banyak, alasannya karena belum bertatap muka dengan Pol PP yang bersangkutan.
“Oh iya, tapi sementara ini saya belum punya informasi, mungkin nanti lah, karena kan saya juga belum punya informasi, belum ketemu sama yang bersangkutan, belum ngobrol sama yang bersangkutan. Takutnya nanti saya salah info,” kata Abdul Kodir.
Abdul Kodir mengatakan bahwa di belum tahu informasi tentang insiden konflik tersebut, karena dia sedang mengurusi suatu acara soal puntung rokok di kantornya.