PALAS,LAMPUNGNEWSPAPER - Puluhan hektar tanaman padi di wilayahan Palas berstatus sangat terancam. Hamparan tersebut nyaris kehabisan pasokan air.
Kepala Unit Pelaksana Teknis (UPT) Tanaman Pangan Hortikultura dan Perkebunan Kecamatan Palas, Yusak Murjono mengatakan, 90 hektar di Desa Bumi Restu.
"Kita terus melakukan pemantauan melihat kondisi tanaman padi selama musim kemarau. Ada 90 hektar tanaman padi dalam status sangat terancam," kata Yusak kepada Radar Lamsel, Senin (28/8) kemarin.
BACA JUGA:Ditengah Ancaman Kekeringan, Lampung Menargetkan 3 Juta Ton Produksi Padi
Yusak menjelaskan, 90 hektar tanaman padi itu nyaris kehabisan pasokan air. Saluran irigasi sudah lama kehabisan cadangan air, sementara sumur bor yang menjadi pasokan air alternatif nyaris kering sehingga tak mampu memenuhi kebutuhan air tanaman.
"90 hektar ini berada dalam satu hamparan. Kenapa kita sebut sangat terancam, karena sumber air nyaris tidak ada lagi, irigasi sudah lama kering, sementara sumur bor airnya sudah empot-empotan tak mencukupi lagi," sambungnya.
Menurut Yusak, prakiraan Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) puncak El Nino berlansung hingga September mendatang. Selain itu saluran irigasi primer seperti Sungai Way Sekampung dan Way Pisang wilayah Bandan Hurip juga telah terdampak paparan air laut.
"Tapi hari ini di Penengahan hujan, mudah-mudahan debit air Way Pisang meningkat sehingga petani bisa menyedot air dari sungai," pungkasnya. (vid)