Simon Winchester (2003) menulis orang-orang di Batavia lari dan naik ke tiang lampu di wilayah Pasar Ikan, Jakarta Utara sekarang. Sebelumnya lampu-lampu berisi gas itu pecah berantakan dihempas gelombang bunyi ledakan. Gelombang Tsunami yang ditimbulkan bahkan merambat hingga ke pantai Hawaii, pantai barat Amerika Tengah dan Semenanjung Arab yang jauhnya 7 ribu kilometer. Tide gouges di wilayah-wilayah tersebut mencatatnya.
Pada hari itu dunia memang bagai meledak, sebab energi letusan Krakatau 26-27 Agustus 1883 itu setara dengan sekitar 30.000 kali bom atom yang diledakkan di Hiroshima dan Nagasaki di akhir Perang Dunia II.
Krakatau masih ada, anaknya yang lahir 1927 yang kini aktif terus, meletus-letus, dan 5 tahun yang lalu ia meruntuhkan sebagian tubuhnya, longsor ke dalam laut, dan menimbulkan tsunami ke pantai Banten dan Lampung merenggut sekitar 450 korban tewas.(*)